Liputan6.com, Jakarta Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang ingin mematahkan stigma bahwa kaum difabel itu lemah. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkantor di Jalan Iskandar Muda No. 1, Bendung Pintu Air Sepuluh, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari ini akan berusaha menggerakkan potensi para difabel agar bisa berkarya seperti orang-orang normal pada umumnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Masyati Yulia, menjelaskan bahwa Dinsos berkeinginan memberdayakan difabel di Kota Tangerang agar mampu mandiri. Caranya dengan menggali potensi dan keinginan mereka.
"Bermacam caranya, mungkin dia bisa membatik atau memelihara ikan, hidroponik, budi daya telur puyuh, atau apa pun itu," ujarnya.
Advertisement
Kini, pihaknya tengah mempersiapkan Program Taman Difabel. Sesuai namanya, di Taman Difabel ini kelompok difabel bisa berkarya lewat tanaman hidroponik dan kolam lele.
Menempati lahan seluas kurang lebih 500-700 meter persegi di samping Kantor Dinsos, Taman Difabel kini tengah digarap. Nantinya, para petani yang merupakan kelompok difabel akan diajak bercocok tanam secara hidroponik dan menerapkan konsep urban farming menggunakan paralon serta talang. Talang-talang itu diisi tanah dan disangga menggunakan bambu untuk kemudian siap ditanami tanaman yang diinginkan. Sementara untuk di bawah talang-talang berbentuk kotak tersebut, nantinya dibuat kolam lele.
"Konsepnya ini dari mereka dan untuk mereka juga," ucap Masyati.
Ia menambahkan, pihaknya juga ingin menggandeng rumah sakit dan hotel untuk memberdayakan kaum difabel.
"Ini masih baru tahap awal. Kalau memang nanti hasilnya bagus, maka akan diteruskan untuk skala yang lebih luas," kata Masyati.
Sebagai informasi, saat ini jumlah difabel di Kota Tangerang mencapai kurang lebih 2.300-2.500 orang. Jumlah itu tersebar di seluruh kecamatan.
(*)