Seorang Wartawan Diintimidasi Polisi di Media Center KPU

Oknum polisi itu mengusir wartawan dari media center karena tak ingin tidurnya terganggu. Padahal Media Center KPU diperuntukkan bagi wartawan, bukan tempat tidur polisi.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 18 Apr 2019, 14:03 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2019, 14:03 WIB
Karena Parkir, Petugas Proyek Bertindak Anarki
Ilustrasi tindak kekerasan. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wartawan bernama Imam Hamdi mengaku diintimidasi oknum anggota Polri saat tengah menjalankan tugas jurnalistiknya di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis (18/5/2019) dini hari. Imam saat itu diusir dari ruang Media Center KPU yang diperuntukkan untuk awak media.

Imam menuturkan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu dirinya hendak menggunakan ruangan media center untuk menyelesaikan tulisannya tentang Pemilu 2019.

Namun, wartawan yang bekerja di media nasional ternama itu justru diusir dan didorong oleh oknum polisi tersebut. Oknum aparat itu meminta dirinya keluar dari media center meski sudah mengaku sebagai jurnalis.

"Saya bilang saya dari media, mau ngetik. Tiba-tiba dia nyuruh saya keluar. Saya jelaskan kalau ini media center tempat wartawan. Dia minta tetap saya keluar," ujar Imam saat dihubungi, Jakarta.

Menurut Imam, pengusiran dilakukan lantaran oknum anggota Polri dan beberapa rekannya itu akan menggunakan ruangan media center untuk tidur. Imam bahkan sempat akan dipukul meskipun berjanji tidak akan mengganggu polisi yang tidur.

"Minta saya keluar. Dia juga dorong dan mau pukul saya. Dia bilang ini sudah jam berapa. Ini waktunya dia tidur dan ruangan dipakai untuk dia tidur," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Respons Polda Metro Jaya

Polisi Amankan Pelaku Perampasan Dua Truk Tangki Pertamina
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memberikan keterangan kepada wartawan saat rilis pengungkapan tindak pidana perampasan truk tangki Pertamina di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Namun Imam tetap bertahan lantaran ruangan tersebut memang disediakan untuk wartawan. Apalagi kegiatan di KPU berlangsung hingga larut malam pascapencoblosan Pemilu 2019.

"Mereka terus mengancam bahwa mereka bawa senjata. HP saya minta, dan saya terus disuruh keluar. Akhirnya saya keluar karena dipaksa sama mereka. Setelah itu, mereka bilang saya di luar aja. Terus pintu media center mereka ganjel pakai bangku," pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengaku akan menelusuri insiden tersebut.

"Nanti dicek siapa anggota tersebut dan akan disampaikan ke komandannya apa yang telah diperbuat," kata Argo.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya