Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, capres petahana Joko Widodo atau Jokowi siap kapan saja bertemu dengan rivalnya, Prabowo Subianto. Luhut mengatakan, 'bola panas' pertemuan itu ada di tangan Prabowo.
"Kalau Pak Jokowi kan sudah beri tahu kepada siapa saja beliau siap bertemu, engga ada masalah. Ya bolanya ada di sana (Prabowo) sih," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (27/5/2019).
Ketua Dewan Pembina Relawan Pendukung Jokowi-Ma'ruf, Bravo 5 itu juga memastikan, rencana pertemuan dua elite politik ini tak mandek. Luhut menuturkan, saat ini komunikasi masih berjalan untuk menentukan waktu pertemuan Jokowi-Prabowo pasca Pilpres 2019.
Advertisement
"Kan sudah ada komunikasi, Pak (Wapres) Jusuf Kalla sudah jalan," ucapnya.
Luhut menyatakan dirinya juga masih menjalin komunikasi dengan Prabowo agar pertemuan tersebut terealisasi. Menurut Luhut, Jokowi dan mantan Danjen Kopassus itu adalah temannya.
"Iya, iya, kan temen-temen saya juga semuanya," kata mantan Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus itu.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Upaya Pertemuan Jokowi-Prabowo
Sebelumnya, Luhut diutus Jokowi bertemu Prabowo untuk membuka komunikasi pasca pencoblosan Pilpres 2019. Meski Luhut dan Prabowo telah menentukan jadwal, namun akhirnya pertemuan tersebut batal. Saat itu, Prabowo mengaku sedang sakit.
Setelah pengumuman pemenang Pilpres, Wapres Jusuf Kalla pun bertemu Prabowo di rumah dinasnya. Pertemuan tersebut merupakan inisiasi Jokowi dengan JK.
Jokowi sendiri sudah beberapa kali menyampaikan ingin bertemu Ketua Umum Partai Gerindra itu pasca-Pilpres 2019. Tetapi hingga saat ini belum terealisasi.
"Enggak tahu, yang jelas setelah coblosan sudah saya sampaikan, kita berkeinginan berinisiatif untuk bertemu, sampai sekarang belum bertemu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Merdeka Barat, Jumat 24 Mei 2019.
Jokowi menjelaskan keinginannya bertemu dengan Prabowo agar terlihat rukun antar calon presiden. Pertemuan itu juga sebagai contoh sikap rukun kepada masyarakat.
"Dilihat baik oleh masyarakat, akan dilihat baik oleh rakyat, mendinginkan suasana, bahwa di elite-elite politik baik-baik saja, enggak ada masalah, saya kira paling penting itu. Kalau elitenya rukun, baik-baik saja, di bawah kan dingin, akan sejuk," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Advertisement