Cerita Porter Stasiun Gambir: Saya Sebel dengan Penumpang Cerewet

Pekerjaan sebagai porter harus dijalani dengan ikhlas dan disyukuri.

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroLiputan6.com diperbarui 08 Jun 2019, 06:06 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2019, 06:06 WIB
Ilustrasi Porter mengangkat barang pemudik. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Porter mengangkat barang pemudik. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Tarno, seorang Porter atau pengangkut barang penumpang di Stasiun Gambir Jakarta berkesempatan berbincang dengan Tim Merdeka.com, Jumat (7/6). Kepada reporter kami, Intan Umbari, dia menuturkan bagaimana peluhnya menjalani kerja otot selama lebih 30 tahun.

“Saya sebel sama penumpang cerewet,” kata dia sambil terkekeh di Stasiun Gambir, Jakarta.

Pernyataan singkat padat dari Tarno langsung menjawab pertanyaan kami yang ingin mengorek suka dukanya sebagai porter. Namun dilihat dari rautnya, menghadapi penumpang cerewet sudah menjadi makanannya setiap hari.

Kendati begitu, Tarno tetap menjalani sumber nafkahnya dengan ikhlas. Menebar senyum sapa adalah kunci baginya mendapat pelanggan.

“Sukanya kalau ketemu penumpang yang ‘enak', ramah baik, jadi tidak mengeluh ikhlas saja gitu,” jelas dia.

Tarno mengaku pekerjaannya memang tergantung takdir. Dirinya tidak dapat mengira berapa pendapatan harian yang didapatnya. Karenanya, menjadi seorang yang lapang dada dan nerima seluruh rejeki-Nya adalah kunci kehidupan.

“Insya Allah semua untuk keluarga,” tandas Tarno.

Sumber: Merdeka.com

Reporter: Intan Umbari

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya