Rapat dengan DPR, Kemhan Ajukan Tambahan Anggaran Rp 17,5 Triliun

Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk beberapa sektor, mulai dari Mabes TNI, Kemhan, hingga alusista.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Jun 2019, 07:07 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2019, 07:07 WIB
Menhan dan Panglima TNI Raker Dengan Komisi I DPR
Menhan Ryamizad Ryacudu (kiri) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengikuti raker dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9). Rapat membahas Pagu Anggaran RKA K/L Kemhan/TNI TA 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR menggelar rapat dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Rabu, 19 Juni 2019.

Rapat tersebut membahas soal anggaran kerja 2020 mendatang. Dalam rapat yang berlangsung tertutup itu, Kemhan mengajukan anggaran sebesar Rp 17,5 triliun. Pagu indikatif tahun 2020 sebesar Rp 126,5 triliun.

"(Kenaikan anggaran?) Sekitar Rp 17,5 triliun," ujar Laksamana Muda TNI Agus Setiadji di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2019.

Menurut Agus, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk beberapa sektor, mulai dari Mabes TNI, Kemhan, hingga alusista.

"Untuk Mabes TNI, Kemhan angkatan, dan salah satunya untuk alutsita dan untuk anggaran tambahan untuk kebutuhan bela negara. Untuk di Kemhan," pungkas Agus.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memaparkan alokasi rinci kenaikan anggaran Rp 17,5 triliun tersebut.

Dia menjabarkan, sebesar Rp 1,9 triliun untuk kopsus TNI hinngga Rp 3,4 triliun untuk alutsista.

"Dan untuk angkatan laut sendiri mendapat Rp 2,8 triliun. Juga hal yang sama untuk modernisasi alutsista, non alusista, dan sarpras matralaut. Dan angkatan udara mendapatkan jatah Rp 3,9 triliun untuk merealisasikan alusista, non alusista, dan sarpras matra udara," jelas Hadi.

 

Reporter : Sania Mashabi

Sumber  : Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya