Setiap Individu Wajib Punya Ini, Agar Siap Hadapi Dunia Kerja yang Dinamis

Tak lain tujuannya agar para pekerja bisa masuk pasar kerja atau berwirausaha.

oleh stella maris diperbarui 21 Jun 2019, 08:08 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2019, 08:08 WIB
Dunia Kerja
Masyarakat Indonesia harus siap menghadapi dunia kerja yang dinamis.

Liputan6.com, Jakarta Dunia kerja merupakan tempat yang bekerja dengan cara dinamis. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki penguasaan keterampilan yang menjadi syarat, dalam menghadapi dunia ketenagakerjaan. 

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah menjalankan konsep triple skilling yang menjadi solusi ketimpangan keterampilan angkatan kerja Indonesia. Tak lain tujuannya agar para pekerja bisa masuk pasar kerja atau berwirausaha. 

"Skill memang paling penting bagi angkatan kerja. Mereka dapat memproteksi diri mereka sendiri jika mereka memiliki skill yang baik," kata Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaa Indah Anggoro Putri dalam Forum Tematik dengan tema Jobs and Skills For a Brighter Future, International Labour Conference (ILC) ke-108, di Jenewa, Sabtu (15/6).

Presiden Jokowi pun telah mencanangkan bahwa 2019 merupakan tahun pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Pengembangan SDM seyogyanya tidak hanya difokuskan pada generasi muda saja, melainkan bagi semua usia.

"Pelatihan vokasi disediakan oleh pemerintah Indonesia dalam bentuk pemberian hard and soft skills secara masif, tanpa memandang usia dan latar belakang belakang pendidikan melalui triple skilling (skilling, upskilling, dan reskilling) bagi SDM Indonesia," kata Putri.

Skilling berarti mendorong dan memfasilitasi para angkatan kerja untuk berpartisipasi dalam program pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja.

Upaya tersebut juga didukung dengan adanya program reskilling dan upskilling agar para pekerja yang terdampak job shifting, bisa memperoleh keterampilan sesuai tuntutan perkembangan dunia kerja.

Selain itu, mereka juga didorong masuk job creation yang menjadi talent baru untuk menginovasikan dan mengembangkan diri menjadi wirausaha dan sociopreuner.

Untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan dunia kerja, konsep triple skilling harus terus dikembangkan melalui beberapa peningkatan di berbagai bidang.

Pertama, pemerintah Indonesia melakukan pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) melalui konsep rebranding, reorientasi, dan revitalisasi( 3R).

"Kedua, konsep triple skilling untuk pembangunan SDM atau peserta pelatihannya. Dan yang ketiga instruktur di BLK harus terus ditingkatkan keahliannya sehingga kita siap memasuki era industri 4.0 ke depan," kata Putri.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan dan kualifikasi yang dipersyaratkan oleh dunia kerja, maka pemerintah Indonesia juga menggalakkan program pemagangan di perusahaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Program ini dimaksudkan untuk menciptakan calon pekerja yang memenuhi standar dan kualifikasi pasar kerja," kata Putri. 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya