Liputan6.com, Jakarta - Sembilan perwira tinggi Polri mendaftar jadi bakal calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK). Sebelum mendaftar ke Panitia Seleksi Capim KPK, Polri menyeleksinya secara internal terlebih dahulu.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan mengumumkan ke publik nama-nama petinggi Polri yang lolos seleksi internal tersebut.
Setelah itu, mereka akan mendaftarkan diri sebagai capim KPK.Â
Advertisement
Dia menegaskan, sembilan nama petinggi Polri yang beberapa waktu lalu beredar, bukanlah nama-nama final.
"Mungkin tanggal 2 atau 3 baru disampaikan ke publik. Tidak menutup kemungkinan bertambah juga tetap atau berkurang. Tanggal 4 kan batas terakhir," kata Dedi di Kantor Divisi Humas Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019).
Sebelumnya, dalam salinan Surat Kapolri Nomor: B/722/VI/KEP/2019/SSDM tertanggal 19 Juni 2019 yang ditandatangani Asisten Bidang SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri, memuat sembilan nama perwira tinggi Polri yang akan mengikuti seleksi capim KPK.
Sembilan nama tersebut adalah Wakabreskrim Polri Irjen Antam Novambar, Pati Polri penugasan di BSSN Irjen Dharma Pongkerum, Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri Irjen Coki Manurung, Analis Kebijakan Utama Bidang Polair Baharkam Polri Irjen Abdul Gofur, dan Pati Polri penugasan Kemenaker RI Brigjen Pol Muhammad Iswandi Hari.
Juga Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto, Karo Sunluhkum Divisi Hukum Polri Brigjen Pol Agung Makbul, Analis Kebijakan Utama Bidang Bindiklat Lemdiklat Polri Brigjen Pol Juansih dan Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Sri Handayani.
Harapan Kapolri
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berharap, dari lima komisioner KPK jilid V terdapat pimpinan yang berasal dari Polri. Menurutnya, dengan luasnya Tanah Air, maka KPK sangat membutuhkan Polri untuk memberantas tindak pidana korupsi.
"Salah satu mitra yang potensial bagi KPK untuk bekerja sama menangani dan mencegah korupsi ya itu adalah Polri, karena memiliki jaringan sampai ke daerah," kata Tito.
Menurut Tito, pimpinan KPK yang berasal dari Polri sejatinya sudah memiliki latar belakang yang baik dalam hal penyelidikan, penyidikan, dan penindakan. Selain itu, Tito menyebut, sejarah berdirinya KPK juga terdapat unsur Polri di dalamnya, seperti Taufiequrrachman Ruki, Bibit Samad Rianto, dan Basaria Panjaitan.
"Polri memiliki kemampuan, karena sudah ada anggota yang terlatih di bidang pendidikan korupsi, mereka melakukan kegiatan penyelidikan, mengerti mengenai IT, dan jangan lupa teman-teman KPK juga banyak juga yang dididik di lingkungan pendidikan reserse Polri," kata dia.
Advertisement