Liputan6.com, Jakarta - Peneliti LSI Denny JA, Rully akbar mengungkap nama Prabowo Subianto masih masuk dalam radar calon presiden tahun 2024. Padahal diketahui, Prabowo telah tiga kali kalah kontestasi pemilu yaitu pada 2009, 2014 dan 2019.
"Tingkat kedikenalan menurut acuan kami nama Pak Prabowo masih di atas 25 persen dari 2.000 responden nasional, tapi memang secara kontestasi dan kajian amatan kami seharusnya sudah tidak layak lagi untuk maju," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2019).
Baca Juga
Kendati Prabowo ingin maju kembali, Rully merasa tak sependapat bila mantan pangkostrad ABRI itu dapat langgeng menuju kursi RI-1. Sebab, rekam jejaknya di militer dan kekalahan tiga kali beruntun menjadikan preseden tersendiri di mata publik.
Advertisement
"Memang periode ini dapat 40 persen sekian, tapi apabila nyalon lagi bisa segitu? Belum tentu, dinamikanya pasti berbeda," jelas Rully.
Karenanya, sebagai analis politik, Rully menyarankan Prabowo di belakang layar pada Pilpres 2024. Hal ini patut dilakukan sejak dini, sebab kaderisasi kepartaian Gerindra bisa goyang bila Prabowo tidak memiliki sosok penerus yang kuat.
"Regenerasi politik menuju salah satu orang yang bisa maju ke the next capres tapi apakah itu akan memilki chance yang sama seperti Prabowo? Itu harusnya dibentuk sejak dini," kata Rully.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Capres Selanjutnya
Menurut Rully, terdapat dua nama potensial yang bisa melanjut popularitas Prabowo di Partai Gerindra setingkat nasional, pertama Anies Baswedan dan kedua Sandiaga Uno.
"Jadi harusnya mereka yang disiapkan untuk the next capres dan jadi figur Gerindra," Rully menandasi.
Advertisement