Waketum Gerindra: Maju Terus Kang Mas Jokowi

Arief juga memberikan semangat kepada Presiden terpilih Joko Widodo dan berharap melanjutkan program yang sudah baik.

oleh Andrie Harianto diperbarui 24 Jul 2019, 11:54 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2019, 11:54 WIB
Mempertanyakan Anggaran Penyelenggaraan IMF-World Bank 2018
Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono saat diskusi di Jakarta, Kamis (11/10). Diskusi mempertanyakan anggaran Rp 810 M penyelenggaraan IMF-World Bank 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menilai pertemuan antar ketua umum partai politik dan presiden terpilih pasca-Pilpres 2019 adalah hal yang lumrah.

"Pertemuan kalau cuma cipika cipiki saja, ya sama saja tidak ada gunanya," kata Arief dalam keterangan persnya, Rabu (24/7/2019).

Menurut Arief, sejak dulu pertemuan antartokoh politik tidak ada yang konkret memperbaiki kondisi bangsa.

"Korupsi makin subur, kemiskinan makin maju dan nasib buruh tidak makin sejahtera, pengangguran tinggi, petani makin enggan tanam padi karena import, asing makin mendominasi," kata dia.

Untuk itu, Arief berharap pertemuan para tokoh politik tersebut dapat mengubah kondisi bangsa.

"Pikirkanlah itu oleh kita sama-sama jangan cuma bertemu hanya untuk cipika cipiki. Sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi 5 tahun ke depan dengan ekonomi Indonesia," kata dia.

Arief juga memberikan semangat kepada Presiden terpilih Joko Widodo dan berharap melanjutkan program yang sudah baik.

"Maju terus Kangmas Joko Widodo. Tuntaskan semua program kangmas yang sudah bagus," tandas Arief.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Megawati dan Prabowo Bertemu

Hari ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto bertemu. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pertemuan itu adalah diplomasi makan siang.

Sebab, kata Hasto dengan makan siang, suasana politik antara Megawati dan Prabowo akan lebih cair.

"Dengan diplomasi makan siang itu kan segala sesuatu menjadi lebih ringan untuk kita membahas tentang bangsa dan negara," ujar Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).

Hasto tidak mengatakan apakah pertemuan tersebut bicara koalisi. Namun, Hasto juga tidak menampik kemungkinan bahas Gerindra bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Hanya saja, kata dia, yang penting pertemuan tersebut bisa terlaksana.

"Yang penting bertemu dulu karena sudah lama tidak melakukan pertemuan," kata dia.

Begitu juga dengan pembicaraan soal paket MPR. Hasto mengatakan pertemuan Megawati dan Prabowo adalah pertemuan nostalgia. Sebab keduanya sudah sejak lama tidak melakukan pertemuan khusus.

"Ini kan baru pertemuan setelah kedua pemimpin kedua beliau lama tidak bertemu dan tentu saja ada berkas-berkas nostalgia dan kemudian makanan yang dipersiapkan oleh ibu Megawati Soekarnoputri jadi hal-hal yang ringan," kata Hasto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya