Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap bekerja sama kembali dengan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur dalam perebutan kursi pimpinan MPR.
"Kalau saya pribadi tetap kami oposisi. Karena itu, kalaupun maju ke MPR, maka dengan paket kami oposisi, mestinya kita bisa juga untuk mengajak teman-teman DPD," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Baca Juga
Dalam UU MD3 Pasal 427C, Pimpinan MPR dipilih dari dan oleh anggota MPR dalam satu paket yang bersifat tetap. Eks Koalisi Prabowo-Sandiaga terdiri atas empat parpol, yakni PKS, Gerindra, PAN, dan Demokrat.
Advertisement
Mardani mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan lobi-lobi politik. Meski melakukan lobi ke semua pihak, dia memastikan posisi tetap akan oposisi.
"Kalau lobi ke semuanya, tetapi gambar besarnya paling baik ketika baseline karena oposisi dikedepankan," katanya.
Hingga Oktober mendatang, Mardani menyebut semua kemungkinan bisa terjadi. Mengingat perebutan kursi pimpinan itu baru akan dilakukan pada Oktober 2019.
"Paket itu Oktober, sekarang masih bulan Juli, Agustus, September, itu masih dua bulan. Jadi dua bulan ini akan banyak hal bisa terjadi. Menurut saya, komunikasi politik baik tetapi komunikasi politik tidak dikaitkan dengan etika dan moral berat. Kalau menurut saya, MPR penting, tetapi lebih penting lagi kita edukasi publik," tandasnya