Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Harian (PLH) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo memastikan, tidak ada lagi warga yang mengungsi usai gempa berkekuatan magnitudo 6,9 yang mengguncang Provinsi Banten dan sekitarnya pada Jumat malam.
Semalam dilaporkan, sekitar 1.000 warga mengungsi di Kantor Gubernur Lampung. Tapi, kata Agus, mereka telah kembali ke kediaman masing-masing kala BMKG mencabut peringatan Tsunami. Begitu pun di wilayah-wilayah terkena dampak gempa lainnya.
Baca Juga
"Pengungsi di Jabar dan Banten juga sudah pulang. Pagi tadi 30 orang di Labuan, Pandeglang dan 11 anak-anak sekarang sudah tidak ada lagi," ujar Agus di Kantor BNPB Jakarta Timur, Sabtu (3/8/2019).
Advertisement
Agus mengatakan, aktivitas masyarakat berangsur-angsur normal. Tapi BNPB dan BPBD masih berada di lapangan untuk melakukan pendataan lebih lanjut.
"Apakah ada tambahan korban dan kerusakan. Tim BPBD Lampung, Banten, dan masih di sana memastikan pemerintah hadir," ucap dia.
Sejauh ini, pihaknya belum berencana mendirikan posko.
"Tidak ada pendirian posko. Bagi yang rumahnya rusak akibat gempa biasanya mereka tinggal sementara di rumah tetangga atau saudara," ujar Agus.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban Meninggal Dunia
Pada kesempatan yang sama, Agus Wibowo juga mengatakan dua orang yang meninggal akibat Gempa Banten berasal dari Kabupaten Lebak, Banten. Dua lainnya berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Identitas keempatnya adalah Rasinah (48), Salam (95) Ajay (58), dan Ruyani (35). Agus memastikan keempatnya bukan meninggal akibat reruntuhan saat gempa Banten.
"Mereka meninggal karena kelelahan dan terkena serangan jantung," ujar dia.
Misalnya Ajay, warga Kecamatan Cisolok Sukabumi yang terpeleset saat mengungsi saat gempa Banten. Kemudian, Ruyani yang terkena serangan jantung saat gempa terjadi.
"Jadi karena dampak saat mengungsi," ucap Agus.
Advertisement