Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, korban meninggal akibat gempa Banten yang berkekuatan magnitudo 6,9 terus bertambah. Semula yang hanya empat orang, kini menjadi lima orang.
"Korban meninggal dunia bertambah satu orang atas nama Bapak Sa'in berumur 40 tahun," kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (3/8/2019).
Baca Juga
Warga Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur ini ditemukan meninggal disebuah kebun. Ia diduga panik saat gempa Banten berkekuatan magnitudo 6,9 itu terjadi pada Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.
Advertisement
"Korban mengalami kepanikan di kebun saat gempa bumi," ujarnya.
Sebelumnya BMKG mengeluarkan data sejumlah wilayah yang berada dalam status siaga dan waspada tsunami usai gempa Banten. Namun pada pukul 21.35 WIB peringatan tersebut dicabut, setelah memantau tinggi air selama dua jam.
Lokasi gempa tadi malam berada di 7.54 LS,104.58 BT (147 kilometer Barat Daya Sumur-Banten) dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini dirasakan cukup kuat hingga Bandung dan Jabodetabek.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
223 Rumah Rusak
Agus Wibowo mengatakan, ratusan rumah rusak setelah gempa Banten. Gempa berkekuatan magnitudo 6,9 terjadi pada Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.
"13 unit rumah rusak berat, 32 unit rumah rusak sedang, 178 unit rumah rusak ringan. Jadi total ada 223," kata Agus di gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (3/8/2019).
Selain rumah warga yang mengalami kerusakan, ada juga kantor desa, masjid, bangunan sekolah dan pondok pesantren.
"4 fasilitas peribadatan rusak ringan, 1 kantor rusak ringan, 2 fasilitas pendidikan rusak ringan, 3 bangunan lain rusak ringan dan beberapa masjid rusak ringan," ujar dia.
Reporter:Â Nur Habibie
Sumber: Merdeka
Advertisement