Liputan6.com, Jakarta - Seluruh masyarakat Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah riuh akibat mati lampu pada Minggu 4 Agustus 2019. Seluruh aktivitas yang berhubungan dengan listrik pun lumpuh total selama beberapa jam.
Menanggapi kejadian ini, mantan Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, peristiwa mati lampu itu adalah yang terparah.
"Nampaknya iya yah," ujar Sofyan saat menunggu persidangan dibuka, Jakarta, Senin (5/7).
Advertisement
Sofyan yang kini duduk sebagai terdakwa atas dugaan turut serta membantu tindak pidana korupsi pengerjaan proyek PLTU Riau-1 itu enggan menanggapi lebih lanjut atas peristiwa mati lampu itu.
Secara normatif, ia menjelaskan jika membahas energi tidak ada yang bisa memprediksi secara tepat terhadap kendala yang terjadi. Dia berharap PLN secara cepat memulihkan distribusi listrik ke seluruh wilayah.
"Memang kadang-kadang kalau bicara energi ya seperti itu. Kadang-kadang kita tidak tahu penyebabnya apa. Saya sendiri kan buka ahlinya tapi ya solusi sedang dicari mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu singkat," tuturnya.
Berdasarkan keterangan dari Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (persero), Sripeni Inten Cahyani, pihaknya langsung melakukan recovery atau pemulihan saat gangguan terjadi. Adapun kronologi gangguan mati lampu tersebut bermula sejak pukul 11.45 WIB.
"11.45 detik 27, pada saluran udara Ungaran terjadi gangguan pada sirkuit 1, kemudian disusul gangguan sirkuit kedua. Akibatnya di menit 48 detik ke 11, menyebabkan jaringan SUTP Depok Tasik mengalami gangguan," kata dia di Depok, Minggu (4/8).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menjalar ke Beberapa Wilayah
Hal tersebut merupakan awal dari terjadinya pemadaman di sistem Jawa barat, Banten dan DKI Jakarta. "Pada saat 11.45 detik ke 27 saat itu Jawa tengah normal, hanya Brebes saja, tapi Brebes sebenarnya masuk dalam sistem Jawa Barat," ujarnya.
Kemudian, pada pukul 11.48 WIB, Jabar, Banten dan DKI mengalami blackout.
"Kami manajemen PLN memimpin langsung dan mengawal langsung proses recovery. Dari sini kita bisa memantau bagaimana pasokan listrik dari timur ke barat untuk mendukung pasokan," ujarnya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement