BPIP Buka Ruang Dialog Selesaikan Masalah di Papua

BPIP berharap, masalah yang kini terjadi di Papua dapat diselesaikan dengan cara-cara yang baik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Agu 2019, 19:03 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2019, 19:03 WIB
Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Solo - Plt Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono prihatin dengan kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat.

Hariyono memastikan, bahwa pihaknya membuka ruang dialog untuk menyelesaikan masalah yang kini terjadi di Bumi Cenderawasih.

"Pancasila digali dari bumi Indonesia dan Indonesia dibangun dalam ruang dialog, maka Pancasila harus dipromosikan dengan baik, dan di Papua harus kita ajak duduk bersama tentang konteks ke-Indonesiaan itu," kata Hariyono Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Senin (19/8/2019).

Dari hasil koordinasi dengan tim BPIP setempat, Hariyono mengatakan, amuk massa yang tejadi dikarenakan adanya problem primordial.

"Berdasarkan data kami, problem Papua itu dibawa ke problem primordial. Padahal yang dituntut mereka bukan aspek primordialitas, tapi ingin memisahkan diri dengan NKRI," tutur Hariyono.

Hariyono berharap, masalah yang kini terjadi di Papua dapat diselesaikan dengan cara-cara yang baik.

"Ini jangan sampai ada distorsi, bahwa saudara kita di Papua merasa dimarjinalkan. Karena Pancasila memberikan ruang bagi kita, bahwa Indonesia untuk semua," ucap dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rusuh di Manokwari

Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Sebelumnya, massa memblokade sejumlah jalan utama di Manokwari, Papua Barat, pada Senin (19/8/2019). Mereka memblokade jalan dengan cara membakar ban.

Aksi massa ini membuat arus transportasi di daerah ini lumpuh. Seperti dikutip dari Antara, aksi ini ditengarai akibat kemarahan masyarakat Papua sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur serta Semarang Jawa Tengah beberapa hari lalu.

Aksi massa ini dilakukan di Jalan Trikora Wosi, Jalan Yossudarso dan Jalan Merdeka Manokwari. Aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di setiap titik.

Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat kini menjalar ke Jayapura, Papua. Massa memblokir jalan utama menuju Bandara Sentani. Demonstrasi itu merupakan aksi berantai menyusul kerusuhan di Manokwari.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Eko Daryanto menyampaikan, pihaknya belum tau pasti arah pergerakan para pengunjuk rasa.

"Belum tahu, masih beda wilayah. Masih 5, 3 kilometer dari Jayapura. Itu di Uncen (Universitas Cendrawasih)," turur Eko saat dihubungi Liputan6.com, Senin (19/8/2019).

Menurut Eko, sejauh ini belum ada kerusuhan yang ditimbulkan para demonstran di Manokwari. Termasuk jatuhnya korban jiwa dan pengerusakan fasilitas umum.

"Tapi sudah aksi penutupan jalan ke bandara," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya