Buya Syafii: Jangan Pilih Capim KPK Bermasalah

Negarawan yang akrab dikenal Buya Syafii itu meminta pansel mencoret para capim KPK yang memiliki catatan buruk.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 28 Agu 2019, 17:47 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 17:47 WIB
Negarawan yang juga mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif di Gedung KPK. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)
Negarawan yang juga mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif di Gedung KPK. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif ikut menyoroti 20 sosok calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) yang masih dalam proses seleksi. Dia pun menyelipkan pesan untuk panitia seleksi (pansel).

Negarawan yang akrab dikenal Buya Syafii itu meminta pansel mencoret para capim KPK yang memiliki catatan buruk.

"Kan sekarang enggak ada rahasia lagi. 20 kan jelas itu. Mungkin enggak akan sempurna ya, tapi kan sudah jelas. Oleh sebab itu, menurut saya, orang yang bermasalah, yang ada titik-titik hitam, ya jangan dipilih lah. Jangan dipilih lah," tutur Buya Syafii di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).

Menurut dia, masih banyak orang baik di negeri ini. Untuk itu, Pansel Capim KPK diharapkan cermat melihat fakta dalam menentukan seleksi komisioner lembaga antirasuah itu.

"Orang baik ini yang sebenarnya perlu memimpin lembaga. Tapi kadang-kadang susah. Kultur politik kita itu belum tentu memilih orang baik. Itu masalahnya" jelas dia.

Presiden dan DPR Harus Ikut Selektif

Buya Syafii
Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif bercerita kepada wartawan pasca keluar dari rumah sakit (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Buya Syafii mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Komisi III DPR RI juga punya peran menjadikan KPK lembaga dengan komisioner yang bersih dari latar belakang negatif. Oleh karena itu, keduanya juga harus ikut selektif memilih capim KPK.

"Dengar juga pendapat masyarakat. Dengar juga dari KPK. Kan jelas jejak rekam orang, sangat jelas kalau bermasalah. Apalagi akan menyangkut penegakan hukum, penegakan korupsi. Itu namanya kita bisa berkhianat untuk bangsa ini," Buya Syafii menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya