Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut perlu adanya pengaturan yang baik di kawasan wisata Candi Borobudur. Salah satunya dengan membatasi jumlah pengunjung yang ingin naik ke atas Candi Borobudur.
Hal tersebut dilakukan Jokowi mengingat Candi Borobudur sudah berusia sangat tua. Pengunjung masih diperbolehkan menaiki Candi Borobudur, namun jumlahnya akan dibatasi per sekali naik.
"Nanti kalau sudah ada kondisi yang betul-betul padat sekali, baru akan ada berapa (pengunjung) yang boleh naik. Dibatasi. Pasti ada pembatasan itu," ujar Jokowi usai meninjau Candi Borobudur, Jumat (30/8/2019).
Advertisement
Selain usianya yang tua, Candi Borobudur juga merupakan situs bersejarah sehingga dikhawatirkan akan rusak karena kelebihan beban pengunjung. Apabila dibiarkan, candi yang dibangun tahun 780 masehi ini dikhawatirkan ambles.
"Sudah, tadi sudah dibicarakan. Karena kan tadi juga sudah ada penurunan dikit," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bali Baru
Jokowi menekankan bahwa pemerintah berkomitmen mengembangkan kawasan wisata Borobudur sebagai 'Bali Baru'. Dia juga meminta perlunya penataan infrastruktur di kawasan wisata itu.
Dengan dilakukannya penataan, Jokowi ingin wisatawan mancanegara semakin banyak yang berkunjung ke Borobudur. Terlebih, saat ini pemerintah juga tengah membangun Bandara Internasional Yogyakarta.
Bandara baru ini bisa menampung 20 juta penumpang serta jumlah penerbangan yang lebih banyak. Sehingga, hal ini menjadi momen yang tepat untuk mengembangkan kawasan Borobudur.
"Kita mau cek langsung kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan sehingga betul-betul nanti mendukung. Apabila ada tambahan turis yang masuk betul-betul siap untuk bisa melayani lebih baik para wisatawan," jelas Jokowi.
Advertisement