TNI: Banyak Kelompok Baru yang Tunggangi Konflik Papua

Salah satunya, kata Kasum TNI, adalah kelompok mantan caleg yang sengaja memasang bendera bintang kejora.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Sep 2019, 08:18 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 08:18 WIB
rusuh papua barat
Aksi unjuk rasa dai Manokwari, Papua Barat. (Liputan6.com/Kabarpapua/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR menggelar rapat kerja di dengan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Komunikasi dan Informatika. Rapat itu membahas kondisi terkini kasus kericuhan di Papua beberapa waktu lalu.

Dalam rapat tersebut, Kasum TNI Joni Supriyanto sempat mengungkapkan banyak kelompok baru yang sengaja menunggangi aksi kericuhan di Papua. Salah satunya, kata dia, adalah kelompok mantan caleg yang sengaja memasang bendera bintang kejora.

"Termasuk juga ada kelompok-kelompok baru yang menunggangi. Kita semua tahu, ada mantan calon anggota dewan yang tidak terpilih kan, memasang bendera ramai-ramsi itu kan kelompok-kelompok penunggang baru," kata Joni.

Joni juga mengungkapkan, kelompok baru juga kerap memutar balikan fakta, menyebarkan propaganda, berita yang tidak benar. Karena itu, dia meminta semua pihak untuk bekerja sama menangani masalah di Papua.

"Bila kita tidak tegas dan kita tidak satu suara, mereka akan mampu memanfaatkan ketidaksinkronan kita untuk menggoreng isu-isu tersebut," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Berdialog

Joni menambahkan, TNI juga sudah melakukan langkah agar masalah di Papua tidak meluas lebih jauh. Diantaranya dialog-dialog dengan tokoh agama.

"TNI melaksanakan semua kebijaksanaan untuk mencegah terjadinya konflik yang berkelanjutan dengan melakukan dialog-dialog kepada seluruh tokoh masyarakat yang ada, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pemuda agar ini tidak termanfaatkan dengan baik," ucapnya.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya