Didampingi Budi Gunawan, Jokowi Dengar Aspirasi dari Tokoh Papua

Jokowi tampak serius mendengarkan aspirasi dari tokoh Papua tersebut.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Sep 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2019, 11:30 WIB
jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima 61 tokoh dari Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019) siang. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima 61 tokoh dari Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019) siang. Adapun 61 tokoh ini terdiri dari tokoh adat, agama, kepala suku, aktivis, hingga akademisi.

Berdasarkan pantauan, Jokowi tiba di Istana Negara sekitar pukul 11.00 WIB. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung menyalami para tokoh dari Papua dan Papua Barat satu per satu.

Puluhan tokoh yang datang itu kompak mengenakan topi rumbai. Begitu juga para menteri yang mendampingi Jokowi. Sementara, Wali Kota Solo itu memakai baju kemeja bewarna putih.

Dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Ada pula Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya.

Acara ini dibuka terlebih dahulu oleh Kepala BIN Budi Gunawan. Dia berharap melalui pertemuan ini para tokoh Papua dan Papua Barat menyampaikan aspirasinya langsung kepada Jokowi untuk memajukan dan mewujudkan kesejahteraan di Bumi Cendrawasih itu.

"Tentunya di dalam kesempatan yang sangat luar biasa ini dapat menyampaikan aspirasi tentang bagaimana memajukan Papua," ucap Budi.

Kemudian, Budi Gunawan mempersilahkan salah satu tokoh Papua bernama Abisai Rolio untuk menyampaikan aspirasinya. Jokowi sendiri tampak serius mendengarkan aspirasi dari tokoh Papua tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kerusuhan di Papua

Sebagai informasi, pertemuan antara Jokowi dengan tokoh Papua ini muncul usai kerusuhan yang terjadi di Bumi Cendewasih itu. Kerusuhan diduga dipicu oleh tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya