Liputan6.com, Jakarta - Ada 2.719 titik panas kebakaran hutan dan lahan di seluruh Indonesia pada Rabu (18/9/2019) pagi ini. Jumlah titik panas ini terungkap berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 09.00 WIB.
Titik tersebut tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali.
"Total seluruh Indonesia 328.724 hektare lahan terbakar selama Januari hingga Agustus. Sementara, hingga pagi ini, ada 2.719 titik panas," ujar Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Rabu.
Advertisement
Menurut dia, hot spot terbanyak ada di Jambi dengan 555 titik panas. Kualitas udara Jambi berada di level tidak sehat karena kebakaran hutan dan lahan. Namun, kualitas udara ini masih lebih baik dibanding tetangganya, Riau dan Sumatera Selatan.
Kualitas udara di Riau terdeteksi berbahaya hanya dengan 388 titik panas. Sementara di Sumatera Selatan, kualitas udaranya sangat tidak sehat dengan 482 hot spot.
Di Kalimantan, titik api tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Kualitas udara di Kalimantan Barat dan Tengah mencapai level berbahaya dengan jumlah titik api 346 serta 281 buah.
"Titik api di Kalimantan Selatan sebanyak 105 titik dengan kualitas udara sedang," kata Agus tentang kebakaran hutan dan lahan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Upaya Pemadaman
Agus mengatakan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan telah berupaya memadamkan api dengan mengerahkan 44 helikopter. 34 di antaranya adalah heli untuk water bombing dan sisanya berpatroli.
Sebanyak 270.284.874 liter air sudah digunakan untuk memadamkan api menggunakan helikopter. Juga 163.216 garam.
"Ada 9.072 personel yang dikerahkan hingga pagi ini," kata Agus.
(Jagat Alfath Nusantara)
Advertisement