BPPT: Hujan Buatan Terus Dilakukan di Langit Kalimantan dan Riau

Operasi TMC berhasil menyebar garam 800 kg di Kalimantan Barat, 1.500 kg di Kalimantan Tengah dan 2.400 kg di Riau. Setelah itu hujan turun di beberapa wilayah.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Sep 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2019, 13:45 WIB
Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh per Januari-Agustus mencapai 379 hektare dengan jumlah 110 kali kejadian (Liputan6.com/Aceh)
Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh per Januari-Agustus mencapai 379 hektare dengan jumlah 110 kali kejadian (Liputan6.com/Aceh)

Liputan6.com, Jakarta BPPT melanjutkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan dan Sumatera hari ini, Sabtu (21/9/2019). Operasi dilakukan setelah BMKG mengirimkan informasi potensi awan hujan sebagai target penyemaian.

Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, pada operasi TMC pada Jumat kemarin, pihaknya berhasil menyebar garam 800 kg di Kalimantan Barat, 1.500 kg di Kalimantan Tengah dan 2.400 kg di Riau. Setelah itu hujan turun di beberapa wilayah di Kalbar, Kalteng, Kalimantan Selatan dan Riau.

Pesawat operasional TMC di Kalimantan diterbangkan dari Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya dan juga Bandar Udara Supadio, Pontianak. Sementara itu, operasi TMC di wilayah Sumatera dilakukan dari Pangkalan Udara Roesmin Noerjadin, Pekanbaru, Riau dengan menggunakan pesawat TNI AU.

"Diharapkan dengan kombinasi operasi pengurangan kabut asap dengan kapur tohor aktif dan TMC, hujan diharapkan turun lebih mudah sehingga karhutla dapat padam dan langit kembali biru," kata Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/9/2019).

Rincian Hujan Buatan di Kalimantan dan Sumatera

Pesawat tambahan guna operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau hujan buatan. (foto: dokumenasi BNPB)
Pesawat tambahan guna operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau hujan buatan. (foto: dokumenasi BNPB)

Kalteng: Tim TMC Sebar 1.500 kg garam dan Hujan Turun di Kalimantan. Operasi TMC di Kalimantan sudah dilakukan sejak hari Selasa, 17 September 2019, dengan menyemai awan dengan garam (NaCl) sebanyak 1.500 kg di wilayah Timur Banjar, Pulang Pisau dan Sampit. Hasilnya hujan belum berhasil turun.

Hari Rabu, 18 September 2019, dilanjutkan dengan penyemaian awan dengan garam (NaCl) sebanyak 1.500 kg di wilayah Kabupaten Katingan, Utara Palangkaraya dan Kabupaten Kapus. Hasilnya juga belum turun hujan.

Hari Kamis, 19 September 2019, tidak dilakukan penyemaian karena tidak ada potensi awan hujan.

Hari Jumat lalu, 20 September 2019 dari pukul 13.20 WIB sampai dengan pukul 15.35 WIB dilakukan penyemaian awan dengan garam (NaCl) sebanyak 2.400 kg di wilayah Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Sampit, Gunungmas, Barito, Katingan dan Kota Palangkaraya. Hasilnya hujan deras turun di Pulang Pisau, Bandara Tjilik Riwut, Kota Palangkaraya, Martapura, dan Martapura, Kalsel.

Kalimantan Barat: Tim TMC Sebar Garam 800 kg di Bengkayang pada Jumat siang (20/9/2019) disemai garam 800 kg di sekitar Kabupaten Landak dan Kabupaten Bengkayang. Hasilnya di Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang hujan. Kota Pontianak juga diguyur hujan intensitas sedang.

Riau: Tim TMC Sebar 4.000 kg Garam dan Hujan Turun di Riau Operasi TMC di Riau sudah dilakukan sejak 26 Februari 2019 dengan menggunakan pesawat Cassa 212-200 dari BPPT. Karena kebakaran bertambah luas, sejak Jumat, 13 September 2019, Mabes TNI menambah 3 pesawat untuk memperkuat, yaitu Cassa 212-200, CN-295 dan Hercules C-130. Pesawat C-295 sejak hari Senin, 16 September 2019, dipindahkan ke Palangkaraya untuk operasi TMC di wilayah Kalimantan.

Pada hari Jumat, 20 September 2019, dilakukan penyemaian awan sebanyak 4.000 kg di wilayah Siak, Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Hasilnya hujan turun deras di wilayah Kelurahan Bukit Kapur Kota Dumai dekat perbatasan Kabupaten Bengkalis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya