Menilik Deal-Deal Bamsoet dan Airlangga

Keberhasilan Bamsoet menduduki kursi Ketua MPR akan diikuti sukses Airlangga.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2019, 22:17 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 22:17 WIB
Calon Ketua Umum Golkar
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Bamsoet mendeklarasikan diri sebagai pesaing Airlangga Hartarto bersama tiga orang lainnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Sinergi Data Indonesia (SDI), Barkah mengatakan, perseteruan antara Bambang Soesatyo atau Bamsoet dan Airlangga Hartarto dalam perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar sebenarnya belum berakhir.

Mundurnya Bamsoet dari bursa nakhoda partai pohon beringin pada Munas yang digelar Desember 2019, hanya sementara.

Menurut Barkah, ada deal politik antara keduanya. Airlangga mendukung Bamsoet menjadi Ketua MPR RI dan Bamsoet pun memberi dukungan penuh kepada Airlangga untuk posisi Ketum Golkar periode mendatang.

"Syarat ini tentu tak mudah, artinya, Airlangga Hartarto harus bergerilya menggalang dukungan dari partai-partai lain untuk memuluskan Bambang Soesatyo menjadi MPR 1," ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (3/9/2019).

Keberhasilan Bamsoet menduduki kursi Ketua MPR sepertinya akan diikuti sukses Airlangga menduduki jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

Jadi, pada sidang MPR dengan agenda pemilihan Ketua MPR kali ini, Airlangga Hartarto sangat berkepentingan. Berhasil atau tidaknya Bamsoet menjadi ketua MPR, jelas akan berpengaruh ke Munas Golkar.

"Namun jika Airlangga tidak berhasil (mengantar Bamsoet jadi Ketua MPR), maka game ini baru akan finish pada Desember nanti. Atau bisa diibaratkan jebakan 'Batman'. Bamsoet dan pendukungnya tentu akan melabeli Airlangga sebagai orang yang gagal memenuhi janji ke kadernya sendiri," tuturnya memprediksi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya