Pengamat: Selama Jokowi Jadi Presiden, Oposisi Sesungguhnya adalah Demokrat

Kedekatan Jokowi dan Prabowo membuat peluang Partai Gerindra masuk pemerintahan sangat besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2019, 16:20 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2019, 16:20 WIB
Presiden Jokowi dan SBY mengenakan baju batik
Presiden Jokowi dan SBY mengenakan baju batik

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyebut, gestur Presiden Jokowi lebih nyaman ke Ketum Gerindra Prabowo Subianto dibanding Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jokowi pun jauh lebih santai saat bertemu Prabowo.

"Karena kalau kita cermati dinamika politik 2014-2019, sebetulnya Pak Jokowi dan Pak Prabowo itu menurut saya dekat, mereka saling memgunjungi, frekuensi pertemuan antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo itu pasti lebih sering dari Pak SBY," kata Qodari saat diskusi 'dinamika politik jelang penyusunan kabinet' di Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

Menurutnya, peluang Gerindra masuk kabinet Jokowi sangat besar. Apalagi, selama ini dia melihat bahwa oposisi sesungguhnya adalah Demokrat, bukan Gerindra.

"Selama masa Jokowi jadi presiden, oposisi yang sesungguhnya menurut saya adalah Demokrat bukan partai Gerindra," ucapnya.

Qodari teringat pertemuan Jokowi dan Prabowo pada tahun 2015 di Istana Bogor. Menurutnya, ketika itu Jokowi membutuhkan dukungan dari Prabowo terkait masalah politik nasional.

"Bahkan ketika mohon maaf, ketika Pak Jokowi agak beda pendapat atau beda dukungan dengan PDIP, beliau meminjam dukungan itu dari Pak Prabowo dan mereka ketemu di Istana Bogor," tukasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Isyarat Jokowi

Tawa Jokowi dan Prabowo di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Dalam pertemuan tersebut mereka membahas permasalahan bangsa dan koalisi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019). 

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku, pertemuan empat mata itu membicarakan sejumlah hal, mulai dari kondisi ekonomi global hingga politik.

"(Berbicara) kaitan dengan masalah koalisi. Tapi untuk urusan satu ini belum final," ujar Jokowi usai bertemu Prabowo di Istana.

Kendati, Jokowi menuturkan bahwa ada peluang Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintahannya.

"Tapi kami tadi sudah bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita," ucap Jokowi singkat.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya