Keamanan Terjamin, Kini Pelabuhan Benoa Bali Mampu Sandarkan Kapal Pesiar Besar

Pengerukan dan pendalaman alur dilakukan, termasuk ada pelebaran area untuk berputar kapal.

oleh stella maris pada 17 Okt 2019, 17:26 WIB
Diperbarui 17 Okt 2019, 18:17 WIB
Kapal Pesiar
Kapal pesiar besar kini sudah bisa bersandar di Bali.

Liputan6.com, Jakarta Revitalisasi Alur dan Kolam Pelabuhan Benoa akhirnya berbuah manis. Kini kapal yang memiliki Length Overall (LOA) atau panjang lebih dari 300 meter dapat sandar di demaga Pelabuhan Benoa dengan aman.

Terkait hal itu, Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung menegaskan keamanan itu karena dua Kapal Cruise MV Insignia dengan bobot GT 30,277 dan MV. Azamara Quest dengan bobot yang sama, bersandar aman di Dermaga Pelabuhan Benoa Maret lalu.

Kini giliran kapal Explorer Dream sepanjang 268 meter dengan GT 75,338 yang membawa 1,856 penumpang, sandar perdana di Dermaga Pelabuhan Benoa. Padahal sebelumnya kapal tersebut hanya bisa lego jangkar diluar pelabuhan Benoa saat mengunjungi Bali.

Pada kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster hadir menyambut di Dermaga Pelabuhan Benoa dan menyempatkan untuk naik kapal, untuk melihat fasilitas kapal pesiar yang bersandar di dermaga.

"Dengan sandarnya kapal pesiar yang besar di pelabuhan Benoa, diharapkan dapat meningkatkan citra pariwisata Bali untuk menarik kapal pesiar yang besar. Tentu ke depan kami berharap dampak ekonomi dapat langsung dirasakan masyarakat. Nanti setiap ada kapal pesiar yang datang akan kami bantu menyusun rangkaian tujuan wisata, agar jadi lebih terarah dan para wisatawan dapat menikmati wisata di Bali tentunya," jelas Koster.

Pelindo III
Ki-ka: Gubernur Bali Wayan Koster dan Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha.

Keberhasilan kapal besar bersandar di dermaga karena PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III merampungkan pengerukan dan pendalaman alur dari minus sembilan meter LWS (low water spring/rata-rata muka air laut), menjadi minus 12 Meter LWS. Sebelum dilakukan pengerukan, dermaga Pelabuhan Benoa hanya bisa disandari oleh kapal dengan panjang dibawah 240 meter saja.

"Dengan selesainya revitalisasi tersebut, sekarang terbukti minat kunjungan kapal pesiar lebih tinggi karena dengan bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa dari sisi keamanan dan kenyamanan akan terjamin," ujar Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha.

Selain itu turning basin atau area untuk berputar kapal juga dilebarkan, sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari 300 meter menjadi 420 meter. Lebar di kolam timur dari awal 150 meter menjadi 200 meter, dan untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.

"Pembangunan yang dilakukan di Pelabuhan Benoa tentunya juga berkontribusi pada perekonomian Bali dan nasional karena Pelabuhan Benoa dan sektor pariwisata Bali merupakan bagian penting, untuk mendukung program pemerintah mencapai target 20 juta wisatawan yang digaungkan oleh Jokowi, Presiden RI," tambahnya.

 

Kapal Pesiar
Para wisatawan mancanegara mendarat di Bali dengan kapal pesiar.

Untuk menunjang kunjungan penumpang kapal pesiar yang diprediksi naik paska revitalisasi, Pelindo III juga melakukan peningkatan fasilitas pendukung. Diantaranya pembangunan gedung terminal penumpang yang semula hanya berkapasitas 900 orang, diperbesar hingga mampu menampung 3.500 orang, dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.

Per hari ini sudah dimulai untuk melayani penumpang kapal pesiar. Tak ketinggalan beautifikasi kawasan pelabuhan dengan sentuhan artistik khas Bali sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut.

"Kami bersyukur, proses sandar kapal Explorer Dream dengan rute Singapura-Jakarta- Benoa-Darwin dapat kami layani dengan baik dan dari agen, maupun kapten kapal. Setelah bertemu mereka sangat senang dengan apa yang telah dilakukan oleh Pelindo III, dengan revitalisasi alur dan peningkatan fasilitas lainnya. Salah satunya juga terminal penumpang yang baru ini sudah bisa melayani penumpang dengan aman dan nyaman," ujar Wayan Eka Saputra, CEO Pelindo III Regional BBN.

Selain itu, serangkaian peningkatan fasilitas lainnya juga diupayakan Pelindo III Pelabuhan Benoa untuk mendukung peningkatan arus kapal pesiar, dilakukan penataan kembali lokasi zona curah cair dan terminal gas agar lebih aman dan lokasi yang lebih luas dengan memindahkannya ke wilayah dumping dua.

"Karena kapal pesiar ini saat sandar membutuhkan supply BBM dan air bersih, maka kami di Pelabuhan Benoa berusaha untuk memberikan layanan tersebut agar minat kapal pesiar lebih banyak untuk mengunjungi pulau Bali,” tambahnya.

 

Pelindo III
Ki-ka: Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha dan Gubernur Bali Wayan Koster.

"Mewujudkan Bali sebagai home port cruise, manfaatnya bukan untuk Pelindo III saja. Namun akan membawa dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat Bali dan ekonomi nasional. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan penuh dari berbagai pihak mulai dari masyarakat, instansi pemerintah dan pegiat wisata di Bali untuk mencapainya, sehingga dibutuhkan sinergi yang berkesinambungan," tutup Eka.

Pelabuhan Benoa menargetkan kunjungan kapal pesiar tahun ini sebanyak 75 unit kapal, dan realisasi hingga awal Oktober ini sudah 55 unit kapal dengan total 1,4 juta Gross Tonage (GT), dan total jumlah wisatawan 29.755 orang.

"Kami optimis dapat melampaui target kunjungan tersebut minimal naik dari tahun 2018 dimana total kunjungan kapal pesiar di Benoa sebanyak 67 unit," tambah Eka.

Adapun jumlah kunjungan penumpang kapal pesiar sampai dengan triwulan III pada 2019 disejumlah pelabuhan yang dikelola Pelindo III, mencapai 118 unit kapal atau 4,4 juta GT, tercapai 76 persen dari target sebanyak 155 unit. Untuk total jumlah penumpang kapal pesiar di periode yang sama tercatat sebesar 80,586 penumpang.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya