Pengungsi Korban Gempa Ambon Minta Terpal Baru kepada Jokowi

Presiden mengatakan ganti rugi bagi warga yang tempat tinggalnya rusak karena gempa diberikan segera dengan jumlah yang telah ditetapkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2019, 09:15 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2019, 09:15 WIB
Warga Terdampak Gempa Beruntun Ambon Masih Enggan Pulang
Warga masih khawatir akan isu tsunami pasca-gempa beruntun guncang Ambon, empat hari lalu. (Liputan6.com/Abdul Karim)

Liputan6.com, Ambon - Seorang pengungsi di Ambon, Maluku secara khusus meminta terpal baru kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena terpal yang ada untuk menutup tenda sudah mulai sobek setelah digunakan selama lebih dari sebulan sejak gempa bumi magnitudo 6,5 melanda wilayah itu, 26 September lalu.

"Kendala yang kami dapat di lapangan sudah satu bulan tiga hari, tenda sudah sobek, kami butuh yang baru juga air bersih dan dapur umum ditambah," kata seorang pengungsi saat berdialog dengan Presiden Jokowi di Posko Pengungsian Kota Ambon, Selasa (29/10/2019).

Usulan yang disampaikan seorang perempuan yang tidak menyebutkan namanya itu mendapat sambutan tepuk tangan meriah dari hadirin. Presiden pun seketika merespons dan menjawab bahwa persediaan terpal dan tenda baru masih banyak sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Kita akan bangun fasilitas yang rusak sesegera mungkin," kata Jokowi.

Presiden juga mengatakan ganti rugi kepada masyarakat yang tempat tinggalnya rusak karena gempa juga akan diberikan segera dengan jumlah yang telah ditetapkan atau sama dengan daerah lain yang pernah tertimpa bencana.

Seorang dosen dari Universitas Darussalam, Kota Ambon meminta agar fasilitas masjid di kompleks kampus diperbaiki karena rusak parah akibat gempa yang terjadi pada 26 September 2019.

Selain itu, ia juga ingin agar universitas tersebut dinegerikan karena selama ini sudah mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat.

Presiden Jokowi merespons pertanyaan itu dengan langsung menginstruksikan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mendampingi Presiden pada kesempatan itu bersama sejumlah pejabat yang lain termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala BNPB Doni Monardo.

"Tolong nanti berkas-berkasnya sampaikan ke saya, ini belum tentu dikabulkan, saya baru minta berkasnya, insyaallah nanti segera ditindaklanjuti," kata Presiden sambil tersenyum seperti dikutip Antara.

Sekitar lebih dari satu jam, Jokowi dan rombongan berada di lokasi pengungsian yang terletak di Kompleks Universitas Darussalam. Sambutan masyarakat sangat antusias. Mereka berusaha mendekat ke Presiden bahkan anak-anak yang berada di tenda trauma healing tak berhenti bernyanyi menyambut Presiden.

Di sepanjang jalan menuju posko pengungsian masyarakat berkumpul di sisi jalan untuk menyambut kedatangan Presiden. Mereka berteriak, melambaikan tangan, dan sebagian mengabadikan konvoi mobil Presiden dengan kamera ponsel.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menuju Kota Palu

Presiden kemudian menuju ke Bandara Pattimura Kota Ambon untuk kemudian lepas landas menuju Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Setibanya di Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufri, Kota Palu, Presiden Jokowi diagendakan menuju Kecamatan Tatanga untuk meninjau lokasi hunian tetap Duyu.

Pada siang harinya, Presiden Jokowi akan meninjau lokasi hunian tetap Tondo di Kecamatan Mantikurore. Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dijadwalkan kembali ke Jakarta pada sore harinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya