Liputan6.com, Jakarta - Patrice Rio Capella mengkritik kepemimpinan Surya Paloh di Partai NasDem. Dia menilai, NasDem sudah menjadi restoran politik. Rio Capella salah satu pendiri NasDem, dia bahkan pernah menjabat sebagai Sekjen. Sebelum dipecat karena terbelit kasus suap di KPK.
Terkait hal itu, Surya Paloh meminta kepada masyarakat untuk menilai apakah partai yang dia pimpin telah melenceng dari semangat tujuan awal atau tidak.
Baca Juga
"Kami serahkan kepada masyarakat. Saya pikir langsung masyarakat akan lari, tuh. Tidak ada tempat bagi NasDem kalau dia inkonsisten," ucap Surya di Arena Pekan Raya Jakarta Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/11).
Advertisement
Rio dalam jumpa persnya di Jakarta, Minggu (10/11), menilai NasDem saat ini sudah tidak lagi memperjuangkan kepentingan rakyat maupun partai, tetapi lebih membela kepentingan sejumlah elite dan kelompok tertentu di internal partai.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Niat Baik
Paloh mengatakan, apabila NasDem telah melenceng dari tujuan awal, sudah pasti masyarakat akan meninggalkan partai yang pada Pemilihan Umum 2019 itu sukses bercokol di peringkat lima dengan perolehan 12,6 juta suara.
Menurut dia, akan sangat bodoh apabila selama menjadi ketua umum, membiarkan partai yang dia dirikan melenceng dari nilai-nilai yang selama ini dipegang dan diperjuangkan.
"Alangkah bodohnya saya sebagai pendiri dan ketua umum partai ini, membuang waktu, tenaga, pikiran, energi yang saya miliki, tanpa ambisi untuk satu kekuasaan formal yang ingin saya capai kalau bukan hanya karena niat baik semata-mata. Untuk apa lagi?" ucapnya.
Paloh pun meyakini target-target yang dicanangkan oleh Partai NasDem akan tercapai dengan adanya niat baik yang ditanamkan kepada seluruh kader partai.
"Selalulah dimulai dengan niat baik. Islam mengatakan nawaitu, niat baik," katanya.
Advertisement
Serangan Rio Capella
Pendiri Partai NasDem Patrice Rio Capella merasa kecewa dengan manuver Surya Paloh bertemu Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman. Sebab, menurutnya, PKS sekarang berstatus oposisi.
"Sangat mengejutkan saat pimpinan Partai NasDem bermanuver menemui dan berkomunikasi dengan pimpinan partai lain di kubu oposisi. Padahal pada saat yang sama, Partai NasDem menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin," katanya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11).
Rio menuturkan, manuver Paloh ini telah melenceng dari semangat pendirian NasDem pada 26 Juli 2011 untuk membawa perubahan restorasi Indonesia. Dia menilai NasDem kini telah berbuah menjadi 'restoran politik'.
"Saya ingin sampaikan bahwa Partai NasDem saat ini sudah melenceng jauh dari semangat awal pendiriannya pada 26 Juli 2011. Partai NasDem yang awalnya mengusung salam perubahan restorasi Indonesia saat ini sudah benar-benar berubah menjadi restoran politik," katanya.
"Partai NasDem kini menjadi restoran politik tempatnya masak-memasak dan goreng menggoreng kepentingan politik yang bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan untuk memperjuangkan kepentingan partai, tapi hanya demi keuntungan elite tertentu, kelompok tertentu di internal Partai NasDem," tegasnya.