Kapolda NTT Sebut Pilot Batik Air Sempat Mendaratkan Pesawat Sebelum Pingsan

Pesawat Batik Air ID-6548 tujuan Jakarta-Kupang mendarat darurat di Bandara El Tari setelah pilotnya pingsan.

oleh Ola Keda diperbarui 18 Nov 2019, 08:24 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 08:24 WIB
Kapolda NTT Irjen Hamidin
Kapolda NTT Irjen Hamidin bersama jajarannya menjenguk pilot Batik Air yang pingsan saat hendak mendarat di Bandara El Tari Kupang. Pilot bernama Kapten Djarot Harnanto kini dirawat di RS Siloam, Kupang. (Ola Keda/Liputan6.com)

Liputan6.com, Kupang - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Hamidin menjenguk Kapten Djarot Harnanto, pilot Batik Air ID-6548 yang mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Minggu, 17 November 2019. Sang pilot dilarikan ke RS Siloam Kupang karena pingsan diduga akibat serangan jantung.

Hamidin datang ke RS Siloam pada Minggu malam sekitar pukul 22.15 Wita. Jenderal bintang dua itu datang bersama sejumlah pejabat Polda NTT.

Kapolda bersama rombongan langsung masuk ke lantai 5 RSU Siloam Kupang. Ikut pula mendampingi Kapolda NTT kepala Rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, Kompol dr Hery dan tim medis Batik Air.

Selain itu, Kapolda juga membawa 10 anggota Dit Resnarkoba Polda NTT dipimpin Kasubdit 1 Dit Resnarkoba Polda NTT AKBP Jack Seubelan.

Kapolda berada di kamar perawatan sekitar 15 menit. Sesaat setelah Kapolda berada di ruang perawatan, sejumlah anggota Bid Dokkes Polda NTT dan Dit Resnarkoba Polda NTT pun ikut masuk ke ruang perawatan.

Hamidin mengaku, kedatangannya itu hanya ingin menyampaikan apresiasi kepada pilot Batik Air Kapten Djarot Harnanto yang berhasil menyelamatkan pesawat dan ratusan penumpangnya.

"Saya hanya ingin mengucapkan selamat kepada pilot yang bisa mendaratkan pesawat dengan sempurna dan menyelamatkan ratusan penumpang," ujar mantan Kapolda Sulawesi Selatan ini.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut merupakan kejadian luar biasa dan bukan karena kuasa manusia. Ia memuji cara kerja pilot karena merupakan senior penerbangan yang terlatih sekaligus instruktur.

"Dari penjelasan co pilot, kalau pilot sudah mendaratkan pesawat kemudian pingsan. Jadi pesawatnya sudah mendarat baru pilot pingsan dan ini luar biasa karena tidak ada insiden dan seluruh penumpang selamat," kata Hamidin.

Ke depan, kata dia, Polda NTT akan berkoordinasi dengan pihak RSU Siloam Kupang maupun Batik Air untuk mengetahui penyebab sang pilot pingsan hingga pesawat mendarat darurat.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mendarat Darurat

Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)

Diberitakan sebelumnya, pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 tujuan Jakarta-Kupang, mendarat darurat di bandara El Tari Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/11) sekitar pukul 12.30 wita.

Diduga, sang pilot terkena serangan jantung saat pesawat hendak landing di bandara El Tari. Sehingga petugas KNKT bergerak cepat memeriksa kondisi pesawat, lalu menarik pesawat ke apron sementara sang pilot langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Kupang.

Informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, pukul 12.30 Wita co pilot batik air melakukan komunikasi dengan Airnav bandara El Tari, untuk menyampaikan bahwa sang pilot pingsan dan akan melakukan emergency landing.

Pada pukul 12.40 Wita, co pilot pesawat batik air pun berhasil landing di bandara El Tari. Pesawat kemudian ditarik dari runway 25 ke apron, untuk dilakukan evakuasi terhadap sang pilot yang diketahui bernama Kapten Djarot Harnanto.

Pukul 13.15 Wita, kapten pilot Djarot Harnanto berhasil dievakuasi oleh tim medis Angkasa Pura I bandara El Tari, dan langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Kupang untuk mendapatkan perawatan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya