KNKT Usut Penyebab Pilot Batik Air Pingsan hingga Mendarat Darurat di Kupang

Insiden pesawat Batik Air mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang dipastikan tak menimbulkan korban.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2019, 20:33 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2019, 20:33 WIB
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)
Pesawat Batik Air di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. (Gideon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki penyebab pilot pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6548 pingsan dalam penerbangan rute Jakarta-Kupang siang tadi. Akibatnya, pesawat registrasi PK-LUF itu mendarat darurat di Bandara El Tari, Kupang.

"Penyebab tidak sadarkan diri masih belum dapat dipastikan, menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata General Manager Bandara Internasional El Tari, Kupang, Barata Singgih Riwahono, Minggu (17/11/2019).

Seperti dilansir Antara, Barata mengatakan bahwa pilot Batik Air PK-LUF yakni Kapten Djarot Harnanto sudah dibawa ke RS Siloam, Kupang untuk mendapatkan penanganan medis. 

Setelah pesawat tersebut mendarat, tim gabungan Angkasa Pura I Bandara El Tari didampingi dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) langsung bertindak sigap untuk langsung membawa pilot ke RS Siloam.

Barata juga memastikan, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa baik dari awak pesawat maupun penumpang.

Sementara itu, Kepala Bagian Komunikasi Strategis Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengakui, pilotnya mengalami gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas saat membawa pesawat tersebut

"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas," katanya.

Seluruh kru yang bertugas bekerja berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat. Pilot Batik Air mendapatkan pertolongan pertama. Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) dan menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing).

"Kondisi ini sudah sesuai tindakan operasional penerbangan dalam buku manual," tambah dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mendarat Darurat

Batik Air Buka Rute Baru dari Samarinda
Batik Air Buka Rute Baru dari Samarinda

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 tujuan Jakarta-Kupang, mendarat darurat di bandara El Tari Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (17/11) sekitar pukul 12.30 wita.

Diduga, sang pilot terkena serangan jantung saat pesawat hendak landing di bandara El Tari. Sehingga petugas KNKT bergerak cepat memeriksa kondisi pesawat, lalu menarik pesawat ke apron sementara sang pilot langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Kupang.

Informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, pukul 12.30 Wita co pilot batik air melakukan komunikasi dengan Airnav bandara El Tari, untuk menyampaikan bahwa sang pilot pingsan dan akan melakukan emergency landing.

Pada pukul 12.40 Wita, co pilot pesawat batik air pun berhasil landing di bandara El Tari. Pesawat kemudian ditarik dari runway 25 ke apron, untuk dilakukan evakuasi terhadap sang pilot yang diketahui bernama Kapten Djarot Harnanto.

Pukul 13.15 Wita, kapten pilot Djarot Harnanto berhasil dievakuasi oleh tim medis Angkasa Pura I bandara El Tari, dan langsung dilarikan ke rumah sakit Siloam Kupang untuk mendapatkan perawatan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya