Prabowo: Gerakan Komunisme di Indonesia Diduga Masih Eksis

Di beberapa negara penganut ideologi komunis masih eksis di dunia.

oleh Muhammad Ali diperbarui 24 Nov 2019, 07:11 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2019, 07:11 WIB
Prabowo Rapat Perdana DPR
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat perdana Komisi I bersama Menhan Prabowo ini membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, meminta segenap elemen bangsa tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis. Pasalnya, beberapa negara penganut ideologi komunis masih eksis di dunia.

Hal ini diungkapkan Prabowo saat sambutan pada bedah buku dan diskusi panel buku bertajuk PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/65, di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Sabtu 23 November 2019.

“Ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia patut diduga masih eksis. Kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunis,” ujar Prabowo seperti dikutip dari Antara.

Sambutan Prabowo itu dibacakan Rektor Universitas Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Tri Legionosuko, karena dia berhalangan hadir. Dalam sambutan yang dibacakan Legionosuko itu, Prabowo menyampaikan setelah runtuhnya Uni Soviet sebagai negara komunis bersumber, serta berakhirnya era Perang Dingin, tidak berarti komunisme turut runtuh.

Ia menekankan beberapa negara yang menganut ideologi komunis masih eksis antara lain RRC serta Kuba. Prabowo mengatakan, bagi bangsa Indonesia, komunisme telah mencatat lembaran hitam dalam perjalanan sejarah bangsa, karena secara nyata telah terbukti beberapa kali berupaya merobohkan kekuasaan Republik Indonesia yang sah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gerakan 30 September

Salah satu gerakan komunis yakni 30 September 1965 yang bertujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno yang sah dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.

Acara bedah buku tersebut diselenggarakan oleh Gerakan Bela Negara dan Yayasan Masyarakat Peduli Sejarah. Dalam kesempatan itu turut hadir penulis buku PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965, Profesor Aminuddin Kasdi, beserta sejumlah tokoh lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya