Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah isu soal dirinya dan sejumlah kabinet kerja ikut campur dalam perebutan kursi ketua umum Partai Golkar. Menurut dia, tudingan Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang disebut cawe-cawe dalam persaingan kursi Golkar-1 adalah hal biasa dalam politik.
"Kalau muncul isu seperti itu saya kira itu biasa dalam politik. Tapi kalau (Pratikno) bisa intervensi, jagoan benar. Apa urusannya Setneg dengan Munas Golkar, itu urusan internal partai," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/12/2019).
Baca Juga
Pratikno yang berada di samping Jokowi juga menegaskan, tak mengenal satu pun Ketua DPD Golkar. Jokowi lantas mengingatkan semua pihak untuk tak ikut campur dalam pemilihan ketua umum yang akan dibahas dalam Munas Golkar.
Advertisement
"Biarkanlah Golkar secara demokratis menentukan arah ke depan pimpinannya. Kita tahu sebagai partai besar penting sekali Golkar dalam menjaga stabilitas politik nasional, juga ikut berkontribusi besar dalam pembangunan nasional kita," jelas Jokowi.
Sebelumnya, kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuding adanya campur tangan menteri dalam pertarungan calon ketua umum di Munas Golkar.
Salah satu menteri yang dituding adalah Pratikno. Menteri Sekretaris Negara ini pun membantah tudingan tersebut.
"Di Golkar? Apa urusanku sama mereka. Apa urusanku? Kacau kamu. Memang aku pernah orang partai?" kata Pratikno di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
"Yang milih siapa Golkar itu? Yang milih? DPD kan. Aku enggak tahu enggak tahu siapa DPD. Ini baru tahu yang milih DPD," ungkap Pratikno.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pendaftaran
Sembilan tokoh Partai Golkar telah melakukan pendaftaran sebagai bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar sejak pendaftaran dibuka Kamis 28 November 2019.
Juru Bicara Panitia Penyelenggara Munas Partai Golkar, Christina Aryani mengatakan, dari sembilan bakal calon ketua umum yang telah mengambil formulir, dua di antaranya sudah mengembalikan berkas pendaftaran itu.
"Ada sembilan orang yang mengambil formulir sebagai bakal calon ketum. Dua sudah mengembalikan berkas pendaftaran yaitu Ridwan Hisjam dan Ali Yahya," kata Christina, di Jakarta, Senin (2/12/2019), seperti dilansir Antara.
Beberapa nama lain yang telah mengambil formulir pendaftaran calon Ketua Umum Golkar antara lain Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo, dan Agun Gunandjar Sudarsa.
Advertisement