Tiang PLN Hambat Pembangunan Tol Bogor Outer Ring Road

Progres pengerjaan fisik proyek elevated baru mencapai 75 persen. Padahal, target pengerjaan fisik harus selesai akhir Desember ini.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 03 Des 2019, 19:56 WIB
Diterbitkan 03 Des 2019, 19:56 WIB
Pembangunan jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A molor karena ada tiang milik PLN.
Pembangunan jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A molor karena ada tiang milik PLN.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A dipastikan molor. Keterlambatan pekerjaan proyek nasional ini salah satunya disebabkan terhambat utilitas milik PLN.

Banyak tiang listrik masih berdiri tegak dan kabel menjuntai di sepanjang ruas Simpang Yasmin-Salabenda yang menjadi lokasi proyek tol layang ini.

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Hendro Atmojo mengakui jika pengerjaan fisik Tol BORR mengalami keterlambatan. Progres pengerjaan fisik proyek elevated baru mencapai 75 persen. Padahal, target pengerjaan fisik harus selesai akhir Desember ini.

"Salah satu hambatannya tiang listrik belum dipindah, pekerjaan kita jadi ada kemunduran kurang lebih 2 bulan," kata Hendro, Selasa (3/12/2019).

Dia mengaku sudah melayangkan surat permohonan terkait pemindahan tiang listrik kepada pihak PT PLN. Bahkan, pihak pengelola jalan Tol BORR sudah menyerahkan dana sebesar Rp 8 miliar kepada pihak PLN untuk memindahkan tiang. Namun sampai saat ini, belum ada pergerakan sama sekali.

"Kita sudah surati 3 surat, sudah bayar sesuai permintaan. Anggarannya sekitar Rp 8 miliar untuk memindahkan tiang di sepanjang proyek 3 km," kata Hendro.

Hendro meminta kepada pihak PT PLN untuk serius ikut mendukung proyek strategis nasional yang merupakan program nawacita Presiden Joko Widodo. Sebab, keberadaan tiang listrik bukan hanya menghambat pembangunan jalan tetapi juga kabel yang membentang di bahu jalan mempersempit ruang gerak alat berat maupun crane.

"Kita akan surati lagi supaya dia bener-benar bantu. Jadi tidak ada alasan lagi dia lama memindahkan tiang," ujarnya.

Selain tiang PLN, kendala lainnya adalah pembebasan lahan. Antara penyewa dan pemilik tanah berselisih paham, sehingga proses pembebasan lahan jadi terhambat.

"Pembebasan lahan tinggal 5 persen. Hanya yang begini-begini, penyewa dan pemilik lahan ribut. Kalau pemilik lahan sih dengan kita tidak ada masalah," terangnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kecelakaan Kerja

Hambatan lain yang membuat progres pengerjaan fisik molor dari yang ditargetkan dikarenakan sempat terjadi kecelakaan kerja, di mana bekisting pier head tiang di pier 10 roboh pada Juli lalu. Insiden ini menyebabkan pengerjaan proyek dihentikan selama kurang lebih dua pekan.

Terakhir, pada Senin malam kemarin, pengerjaan pondasi di off ramp Kayu Manis dihentikan sementara menyusul crane berkapasitas 35 ton terjungkal pada saat mengangkat besi casing bore pile seberat 2,6 ton untuk membangun pondasi.

"Tapi ini tidak pengaruh besar. Jadi semalam itu crane terjungkal saat mengangkat besi casing bore pile. Kemungkinan saat besi diangkat, klem pecah lalu seling terkejut sehingga crane terjungkal seolah patah," terangnya.

Sementara itu, Humas PT PLN ( Persero) Distribusi Jawa Barat Up 3 Bogor, Deni Hernawan saat dikonfirmasi tampaknya belum mengetahui jika PT PLN mendapat proyek sebesar Rp 8 miliar untuk memindahkan tiang PLN di sepanjang lokasi Tol BORR Seksi 3A.

"Di mana itu?. Coba saya cari info dulu ya," kata Deni melalui pesan singkatnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya