Megawati Singgung Masjid di Kementerian Terpapar Radikalisme

Megawati mengaku pernah menyampaikan kepada Jusuf Kalla selaku Dewan Masjid Indonesia terkait hal tersebut.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Des 2019, 20:34 WIB
Diterbitkan 03 Des 2019, 20:34 WIB
Bersama Megawati, Jokowi Beri Arahan Pembumian Pancasila
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri (kiri) saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyebut ada sejumlah masjid-masjid di kementerian dan aparatur sipil negara (ASN) yang terpapar radikalisme.

Hal ini disampaikan Megawati dalam acara 'Presidential Lecture', Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12/2019).

"Kita sendiri tahu sudah sampai seberapa jauh terpaparnya masjid-masjid kita," ujar Megawati.

"Saya sampai tanya dengan kiai-kiai, ini senior saya. Saya sampaikan, apakah masjid itu, apakah Allah SWT itu memang penyampaiannya itu adalah kebencian, merusak, tidak toleran," sambungnya.

Dia mengaku pernah menyampaikan kepada Jusuf Kalla selaku Dewan Masjid Indonesia terkait hal tersebut. Dia khawatir apabila ada penceramah yang menyampaikan ujaran-ujaran kebencian terus menerus disampaikan.

"Tolong pak kalau dibiarkan saja hanya kebencian yang diberikan kepada mereka-mereka ini, rakyat kita yang perlu rohaninya diisi, tapi oleh seperti itu. Bagaimana kalau kita kejadian seperti di Timur Tengah? siapa yang akan menghentikan?" jelas dia.

Ketua Umum PDIP itu lantas mengingatkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo untuk memikirkan ASN yang terpapar radikalisme.

"Seperti ASN. Sekarang yang pusing kepala sebetulnya Pak Tjahjo. Saya bilang hati-hati loh Yo, kamu yang mesti mikirkan kenapa ASN bisa terpapar (radikalisme), sampai sebegitu," tutur Megawati.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya