Sore Ini Jokowi Panggil Kapolri Tagih Laporan Penyelidikan Kasus Novel Baswedan

Tenggat waktu pengusutan kasus Novel berakhir pada awal Desember 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2019, 10:25 WIB
Diterbitkan 09 Des 2019, 10:25 WIB
Reaksi Jokowi Saat Dengar Penyidik KPK Disiram Air Keras-Jakarta- Angga Yuniar-20170411
Jokowi telah menginstruksikan kepada Kapolri untuk segera mencari tahu siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kapolri Jenderal Idham Azis sore hari ini untuk menagih hasil penyelidikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Pertemuan akan dilakukan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta.

"Sore nanti," singkat Jokowi di SMK Negeri 57 Jakarta, Senin (9/12/2019).

Tenggat waktu pengusutan kasus Novel Baswedan berakhir pada awal Desember 2019. Setelah sebelumnya Jokowi memberi tambahan waktu sebanyak dua kali sejak 2017 lalu.

Sementara itu, KPK menunggu laporan kepolisian terkait pengungkapan kasus Novel Baswedan. Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang berharap Kabareskrim Polri, Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo segera melaporkan perkembangan kasus tersebut.

"Iya, kita masih menunggu (perkembangannya). Kemarin saya sudah jelaskan apapun hasilnya harus dilaporkan apa ada kemajuan (ke KPK)," kata Saut di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, JakartaPusat, Minggu (8/12/2019).

Saksikan video di bawah ini:

Akan Dipublikasikan

Saut berjanji akan mempublikasikan perkembangan kasus Novel kepada publik setelah mendapatkan laporan dari Irjen Pol Listyo.

"Pasti dipublikasikan. Karena kalau penyidikan kan publik harus tahu dan karena KPK kan berada di tim itu. Di kita ada tim yang mengikuti perkembangannya," ucapnya.

Saut khawatir bila pengusutan kasus Novel tak mengalami kemajuan menimbulkan spekulasi beragam dari publik.

"Tentu orang akan punya pandangan macam-macam tentang itu. Kita tidak mau lagi-lagi yang dipengaruhi persepsi rendah, ya kita dinilai sebagai negara yang tidak serius memberantas korupsi," ujarnya.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya