Jangan Sepelekan Anak Ular Kobra, Bisanya Juga Mematikan

Warga Royal Citayam Residence, Bojonggede, Bogor, dibuat resah dengan munculnya anak ular yang berkeliaran di sekitar perumahan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2019, 09:48 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 09:48 WIB
Pertemuan Tak Sengaja Warga Boalemo dan Ular Kobra Jelmaan Putri Kota Gaib
Sebelumnya, pasangan ibu dan anak dari Boalemo itu bergantian bermimpi bertemu ular kobra. (Liputan6.com/Andri Arnold)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Royal Citayam Residence, Bojonggede, Bogor, dibuat resah dengan munculnya anak ular kobra yang berkeliaran di sekitar perumahan.

Petugas Damkar kini sudah menemukan 30 ekor anak kobra. Anak kobra yang berkeliaran itu berwarna kulit hitam pekat. Tubuhnya lebih pipih. Jenis ini disebut dengan Kobra Jawa atau nama latinnya, Naja sputatrix.

Petugas damkar dan masyarakat terus memburu anak kobra agar tak menyerang warga. Sebab meski anakan, hewan reptil ini juga mematikan.

Seperti apa bahaya anak ular kobra Jawa?

Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat, menjelaskan bisa ular kobra Jawa mengandung racun neurotoksi dan hymotoksin.

"Yang bisa menyerang darah dan saraf. Ini sangat mematikan jika kondisi korban sedang tidak fit dan tidak cepat ditangani," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (10/12/2019).

Bisa beracun ini juga terdapat pada anakan kobra. Sehingga, jangan anggap sepele jika anda diserang anak ular kobra.

"Anaknya juga bahaya karena sejak lahir mereka juga memiliki bisa mematikan itu. Meski karena masih anakan jumlah memang lebih sedikit," sambung Aji.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video di bawah ini:


Waspada Semburan Ular

Serangan ular kobra tidak sebatas pada gigitannya saja. Sebab, ular ini juga bisa menyemburkan bisanya jika dalam keadaan terancam dan jika mengenai anggota tubuh sama bahayanya jika tidak ditangani dengan baik.

"Kalau terkena kulit yang sehat, tidak apa-apa cukup dibasuh dengan air. Tapi kalau kena mata, bisa buta jika penanganannya salah. Sebab harus dikucurkan air supaya bisanya keluar," jelasnya.

Reporter: Lia Harahap

Suber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya