Mengapa Kobra Masuk ke Perumahan? Begini Penjelasannya

Sebab ular kobra meneror ke perumahan warga

oleh Yopi Makdori diperbarui 15 Des 2019, 18:26 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 18:26 WIB
Anak Ular Kobra
Seekor anak ular kobra yang berhasil ditangkap warga Perumahan Citayam Village saat melakukan kerja bakti di Bojonggede, Kab. Bogor, Sabtu (14/12/2019). Kerja bakti tersebut untuk membersihkan lingkungan sekaligus melakukan penyisiran pencarian induk ular kobra. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini warga Citayam, Bogor dihebohkan dengan teror ular kobra yang memasuki wilayah perumahan warga. Keberadaan binatang buas ini di perumahan warga begitu membahayakan. Meskipun ukurannya yang relatif kecil, namun jenis ular ini memiliki bisa yang begitu mematikan.

Ada beberapa alasan mengapa hewan yang memiliki habitat di alam liar ini memasuki perkampungan warga. Menurut herpetolog dari Yayasan Herpetofauna Indonesia, Nathan Rusli menyebutkan alasan terbesar masuknya kobra ke pemukiman warga disebabkan karena alih fungsi lahan.

Lahan yang awalnya hutan atau kebun yang merupakan habitat alami kobra, kata dia berganti menjadi perumahan.

"Mayoritas satwa akan mati atau berpindah, namun beberapa jenis seperti ular kobra memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi. Maka dapat bertahan hidup dan berkembang biak di pemukiman," ujar dia kepada Liputan6.com, Minggu (15/12/2019).

Ular kobra ini, menurut Nathan bukanlah hewan yang teritorial. Hewan itu tidak memiliki habitat yang tetap. Ular ini bisa berpindah ke mana pun.

"Kebanyakan jenis ular, termasuk ular kobra tidak menunjukkan perilaku pengasuhan anak. Setelah bertelur, ular akan pergi meninggalkan telurnya untuk menetas. Lalu usai menetas anak ular akan bertahan hidup sendiri, mencari makan sendiri," ucap dia.

Perpindahan ular salah satunya mengikuti makannya. Salah satu mangsa utama ular kobra ialah tikus. Binatang yang umum ditemukan di pemukiman warga.

"Terutama di tempat yang terdapat banyak makanan dan barang-barang yang ditumpuk, seperti dapur dan gudang," katanya.

Tempat seperti itulah, kata Nathan yang cocok sebagai habitat tikus. Dan hal itulah yang membuat ular tertarik mendekati pemukiman manusia.

 

Cara Menghindari

Herpetolog itu juga memberikan tips kepada masyarakat supaya rumahnya seminimal mungkin terhindar dari kobra. Salah satunya dengan mengilangkan tumpukan baran-barang bekas.

Karena kondisi seperti itu rentan dijadikan habitat ular. "Kemudian menjaga kebersihan juga akan mengurangi kemungkinan adanya tikus. (Dan) akan mengurangi kemungkinan ular masuk rumah," tukas Nathan.

Menurut dia, ular berbisa apapun pada dasarnya takut kepada manusia. Mereka akan menggigit bilamana merasa terancam. Oleh karenanya, dia memberikan beberapa tips untuk menghindari gigitan ular.

Pertama adalah senantiasa waspada dimana Anda meletakkan tangan dan menginjakkan kaki. Jangan sampai tidak sengaja menyentuh ataupun menginjak kobra.

"Kedua, gunakan senter ketika berjalan di tempat gelap," katanya.

Kemudian juga saat menjumpai ular usahakan menghindar secara perlahan. Tujuannya supaya tidak mengagetkan ular dan tidak membuat hewan buas itu merasa terancam.

"Bila ular berada di dalam rumah dan harus dievakuasi, dapat menghubungi penangan ular terlatih, seperti Ciliwung Herpetarium 089638992430," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya