Elektabilitas Gibran di Pilkada Solo Diprediksi Naik, PPP Mulai Melirik?

Gibran yang terhitung pendatang baru tersebut berhasil duduk di urutan kedua.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2019, 01:04 WIB
Diterbitkan 18 Des 2019, 01:04 WIB
Gibran Pakai Batik Pahlawan Nasional
Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengenakan kemeja batik bermotif pahlawan nasional.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Median menyebut tingkat popularitas putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka, masih kalah dari Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo. Survei tersebut dilakukan kepada warga Solo mulai 3-9 Desember 2019.

Terkait hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, capaian tersebut cukup bagus bagi Gibran. Sebab Gibran yang terhitung pendatang baru tersebut berhasil duduk di urutan kedua.

"Itu menjadi modal berharga bagi Mas Gibran. Jangan dilihat nomor dua-nya, tapi dilihat tren kenaikan surveinya. Baru muncul, sudah bisa menyodok ke nomor dua. Bisa dilihat per tiga bulan beliau selalu naik. Itu menjadi modal awal untuk Mas Gibran," kata dia, di Kompleks Parlemen, Selasa (17/12/2019).

Meskipun demikian, elektabilitas dan popularitas saja tidak cukup bagi suami Selvi Ananda tersebut. Gibran juga harus memiliki kemampuan konsolidasi guna memaksimalkan jaringan, baik mesin partai maupun relawan.

"Jangan terlena dengan popularitas yang sudah mulai bagus. Tapi itu sebagai modal awal bagus, tinggal bagaimana memperkuat dengan strukturnya nanti kalau itu diusung oleh koalisi partai, memaksimalkan struktur partai dan memaksimalkan jaringan relawan," pesannya.

Dia memperkirakan elektabilitas Gibran masih akan naik. Apalagi perhelatan Pilkada 2020 yang masih relatif jauh. Gibran masih punya waktu. Elektabilitas Gibran bahkan diyakini makin melesat jika nanti ditetapkan sebagai calon.

"Ya hampir pasti naik, karena kan pemilu masih lama, dan belum ada pasangan calon. Pemilunya masih September, masih ada waktu sekitar ya 10 bulanan lah, 9 bulan praktisnya," ujar dia.

Prediksi tersebut berdasarkan pengalaman pada pilkada-pilkada yang lalu.

"Sama dengan dulu ketika Pak Sandiaga Uno dengan Anies, start di awal itu kan paling buncit, tapi kan tren terus naik. Ketika jadi paslon popularitas semakin naik. Juga ketika Sandi kemarin mau jadi wapres, kan popularitasnya masih bawah. Setelah menjadi calon naik," kata dia.

"Mas Gibran, ketika nanti ditetapkan sebagai paslon saya yakin elektabilitasnya akan semakin menyodok ke atas," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

PPP Bakal Usung Gibran?

PPP pun tengah mempertimbangkan bakal ikut mengusung Gibran, jika nantinya dia ditetapkan sebagai calon kepala daerah oleh PDIP.

"Tentu Mas Gibran menjadi salah satu yang kita timbang-timbang. Apalagi kita dengan PDI berkoalisi gitu. Kalau dilanjutkan ke koalisi tingkat lokal kan nggak ada masalah, bagus juga," ujar dia.

Di tambah lagi, kata Baidowi, saat Pilkada Solo sebelumnya partainya selalu kalah jika beradu dengan PDIP.

"Selama ini pengalaman kami di Surakarta berhadapan dengan calon yang diusung PDIP selalu kalah. Mulai dari Pak Jokowi itu selalu kalah. Pas Pak Rudi kita ikut gabung baru menang," tandasnya.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menyebut hanya dua nama dari 18 orang yang popularitasnya tinggi dalam survei yang dilakukan Median. Yakni Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming Raka.

"Achmad Purnomo 94,5 persen dan kedua Gibran 82,3 persen, sisanya semua di bawah 50 persen," kata Rico di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya