Reaksi Mardiono atas Seruan Taubatan Nasuhah karena PPP Tak Lolos ke Senayan

Romy menegaskan bahwa seruan Taubatan Nasuhah bukan ditujukan secara personal, melainkan kepada semua jajaran pengurus PPP.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Des 2024, 09:18 WIB
Diterbitkan 15 Des 2024, 09:18 WIB
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono optimistis, pasangan Ganjar-Mahfud dapat memenangkan Pilpres 2024 lewat nomor urut tiga.
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono. (Kredit foto: tim media PPP)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengaku rutin melaksanakan salat taubat setiap hari. Hal ini disampaikannya saat menanggapi seruan "taubatan nasuhah" dari Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy.

"Saya selalu melaksanakan salat taubat. Jadi taubatan itu diajarkan oleh agama," kata Mardiono di Jakarta dikutip dari Antara, Minggu (15/12/2024).

Mardiono menegaskan bahwa manusia, termasuk dirinya dan para pengurus DPP PPP, pasti melakukan kesalahan setiap hari. Menurutnya, salat taubat merupakan bentuk refleksi atas dosa yang dilakukan.

"Setiap hari itu pasti kita akan memperbaharui dosa. Karena entah salah ucapan, salah tindakan, pasti kita membawa dosa. Oleh karena itu, Allah memberikan ruang untuk bertaubat," tuturnya.

Seruan Taubatan Nasuhah dari RomahurmuziySebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romy, menyerukan kepada seluruh pengurus DPP PPP untuk melakukan "taubatan nasuhah". Romy menegaskan bahwa seruan tersebut bukan ditujukan secara personal, melainkan kepada semua jajaran pengurus.

"Ketika saya menyampaikan seruan untuk 'taubatan nasuhah', itu ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini, dari 11 kali pemilu yang diikuti, PPP tidak masuk ke Senayan," kata Romy.

Romy menilai, kegagalan PPP meraih kursi di DPR RI harus diakui dan dijadikan refleksi oleh pengurus partai. Oleh karena itu, jajaran DPP PPP harus meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader dan simpatisan di Indonesia.

"Para pengurus DPP harus meminta maaf secara kesatria kepada kader dan simpatisan PPP karena telah gagal membawa partai berlambang Ka'bah masuk ke DPR RI," lanjutnya.

 

Buka Diri Calon Pemimpin Baru

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romy. (Foto: Merdeka.com)

Selain itu, Romy menyarankan agar DPP PPP membuka diri untuk kehadiran calon pemimpin baru yang bisa membawa perubahan positif bagi partai.

"DPP harus bisa menyiapkan kader dan membuka diri untuk hadirnya calon pemimpin baru di tubuh PPP," pungkasnya.

Seruan ini muncul setelah hasil Pemilu terakhir menunjukkan performa PPP yang anjlok hingga gagal lolos ke Senayan, sebuah preseden pertama dalam sejarah panjang partai tersebut.

Infografis

Infografis Harapan PPP Usai Sandiaga Uno Resmi Bergabung. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Harapan PPP Usai Sandiaga Uno Resmi Bergabung. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya