WNI dari Wuhan Akan Dilayani oleh Koopssus TNI Selama di Pesawat

Sebanyak 250 warga negara Indonesia (WNI) akan diberangkatkan dari Wuhan ke Indonesia besok pagi, pukul 05.00 waktu setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2020, 21:35 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2020, 21:35 WIB
Indonesia Berangkatkan Tim Evakuasi ke Wuhan
Tim evakuasi jelang keberangkatan menuju Wuhan, China dari Terminal 1 H Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020). Sebanyak 250 WNI di Hubei yang tersebar di tujuh lokasi termasuk di Wuhan akan dijemput oleh sejumlah tenaga medis dari Indonesia. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 250 warga negara Indonesia (WNI) akan diberangkatkan dari Wuhan ke Indonesia besok pagi, pukul 05.00 waktu setempat.

Berdasarkan rapat koordinasi rencana pemulangan WNI dari Wuhan yang dipimpin Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kru pesawat Lion Air tidak akan kontak langsung dengan WNI dari Wuhan.

Sementara ke-250 WNI tersebut akan dilayani oleh pasukan elit, Koopssus TNI.

"Tim Koopssus TNI bertugas selain pengamanan juga untuk membantu pramugari dalam menyajikan makanan bagi WNI di pesawat sehingga kru tidak kontak langsung dengan penumpang," tulis siaran pers dari Kementerian Kesehatan, Sabtu (1/2/2020).

Sementara, usai tiba di bandara Batam, kesehatan kru pesawat Batik Air akan menjadi tanggungjawab Kakesdam I/BB.

Menteri Kesehatan pun meminta agar istilah karantina diubah menjadi observasi bagi WNI yang datang dari Wuhan. Sebab, ke-250 WNI tersebut dipastikan tidak terinfeksi virus corona.

Saat di pesawat, menurut Menkes juga tak perlu menggunakan alat pelindung diri, cukup menggunakan masker N95 saja.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dipastikan Sehat

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto memastikan bahwa proses screaning dan hearing sudah dilakukan agar WNI yang dipulangkan dari sana sehat.

"Nantinya akan kita lakukan transi observasi sesuai protokol WHO," kata Terawan di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 1 Februari 2020.

Tentu saja, lanjut dia, itu membutuhkan protokol mengobservasi yang sehat, bukan orang yang sakit. Apalagi yang terpapar virus corona.

"Kami akan terus memantau, memeriksa dengn disiplin. Saya yakin, doa dan restu seluruh bangsa Indonesia, semua ini akan kerja dengan baik. Yang menjemput sehat, yang dijemput juga sehat," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya