Liputan6.com, Jakarta Beredar informasi bahwa penyebaran virus corona bisa melalui tatapan mata. Dokter Spesialis Paru RS Universitas Indonesia, Raden Rara Diah Handayani membantah informasi tersebut.
"Jadi sebenarnya bukan kontak mata. Virus itu masuk kalau bagian mata, kita sebut mukosa, terbuka,” kata Diah di RSUI, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/2).
Advertisement
Diah menjelaskan, virus corona masuk ke dalam tubuh melalui celah yang terbuka. Misalnya area bawah mata atau dikenal dengan mukosa.
"Misalnya begini, di tangan kita ada nih virus corona, kita kucek-kucek mata. Nah mata ada yang terbuka kan, memang dia mukosa yang terbuka,” terangnya.
Baru-baru ini, beberapa orang percaya bahwa virus corona juga bisa menyebar lewat tatapan mata. Anggapan ini muncul usai seorang pakar yang mengatakan bahwa virus tersebut bisa menginfeksi lewat mata.
Dikutip dari Mirror pada Minggu (2/2/2020), Wang Guangfa, seorang dokter Tiongkok yang pernah membantu mengatasi SARS tahun 2003 menyatakan bahwa dia sempat terinfeksi virus yang menyerang pernapasan ini karena tidak menggunakan kacamata pelindung. Sejak saat itu, berkembang anggapan bahwa hanya dengan tatapan mata, novel corona virus bisa menyebar.
Korban jiwa akibat wabah virus corona jenis baru terus bertambah di China. Hingga Selasa (4/2), tercatat 425 pasien virus dengan nama 2019-nCoV dilaporkan meninggal dunia. Jumlah itu meningkat 64 orang dari hari sebelumnya, kata Komisi Kesehatan Nasional China.
Tambahan jumlah korban jiwa itu semuanya berasal dari Provinsi Hubei, pusat wabah virus corona. Sebanyak 46 orang meninggal di Ibu Kota Provinsi Hubei, Wuhan. Di seluruh China pada Senin, ada 3.235 orang lagi yang dipastikan terinfeksi sehingga jumlah total pengidap virus corona sejauh ini mencapai 20.438 orang.
Reporter: Intan Umbari Prihatin