Hadapi Virus Corona, Gubernur Anies Kumpulkan 190 Pimpinan RS di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumpulkan seluruh pimpinan rumah sakit di Jakarta guna memberikan arahan terkait virus Corona atau Covid-19.

oleh Ika Defianti diperbarui 05 Mar 2020, 14:29 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2020, 14:29 WIB
Paket Kontrak Pembangunan MRT Fase II Resmi Ditandatangani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat penandatanganan paket kontrak Pembangunan MRT Fase 2 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Konstruksi proyek MRT Jakarta Fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dimulai Maret 2020- Desember 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumpulkan seluruh pimpinan rumah sakit di Jakarta guna memberikan arahan terkait virus Corona atau Covid-19.

"Pimpinan rumah sakit yang ada di DKI jumlahnya 190, lalu kami mengundang pembicara dari RSPI Sulianti Suroso dan dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes)," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Dia mengatakan hal tersebut dilakukan agar para pimpinan rumah sakit mendapatkan pemahaman yang sama ketika menemukan kasus terjangkit virus Corona, sehingga semua rumah sakit dapat lebih tanggap dalam menghadapi kasus yang sama.

"Agar kita benar-benar tanggap bukan hanya di jajaran pemprov rumah sakit, puskesmas, tapi juga semua rumah sakit yang ada di Ibu Kota," ucapnya.

 

Saksikan video di bawah ini:


Jumlah Suspect Corona

Sementara itu, Kepala Tim siaga COVID-19 DKI Jakarta, Catur Laswanto, menyatakan pasien yang dipantau terkait virus Corona bertambah menjadi 145 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan Rabu, (4/3/2020).

"Dalam saat ini orang dalam pemantauan ada 121 orang sudah selesai dipantau, artinya mereka sudah sehat sepenuhnya. Lalu 145 orang masih dalam pemantauan," kata Catur di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Sedangkan untuk pasien dengan pengawasan juga naik dari 26 orang menjadi 30 orang. Pengawasan itu dilakukan sejumlah rumah sakit rujukan.

"Sebanyak 34 orang pulang dalam kondisi sehat, 30 orang masih dirawat," ucapnya.

Selanjutnya, Catur menjelaskan untuk kategori pemantauan dan pengawasan berbeda di dunia medis. Untuk pemantauan pasien memiliki mengalami gejala seperti flu dan batuk ringan yang disertai demam.

Selain itu pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit virus. Sedangkan untuk pengawasan itu pasien mengalami peradangan bagian paru-paru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya