Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tempat penimbunan masker kembali digerebek aparat kepolisian. Kali ini, lokasinya berada di Jalan Marsekal Surya Darma, Neglasari, Tangerang, Banten pada Selasa, 3 Maret 2020 pukul 15.00 WIB.
Belakangan, memang ada oknum yang sengaja menimbun masker usai ada dua WNI dinyatakan positif Corona Virus Disease (Covid-19) atau virus corona.
"Iya, ada dugaan tindak pidana penimbunan alat kesehatan berupa masker kesehatan atau memperdagangkan masker tanpa izin edar," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.
Advertisement
Belakangan terungkap dari penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), masker-masker tersebut akan dikirim ke luar negeri.
Berikut fakta-fakta penggerebekan gudang penimbunan masker di Tangerang dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ratusan Ribu Masker Diamankan
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan menjelaskan, dalam penggerebekan tersebut, disita barang bukti berupa 180 karton berisi 360.000 masker merek Remedi dan 107 karton berisi 214.000 masker merek Volca dan Well-best.
Saat ini, polisi masih mendalami penemuan masker tersebut. Polisi memeriksa pemilik barang yang berinisial H dan D sekaligus penjaga dan pemilik gudang.
"Saat ini masih kami dalami terus," ungkap Iwan.
Â
Advertisement
Masker Dikirim ke Luar Negeri
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya mengatakan timbunan masker yang berhasil diungkap oleh di sebuah gudang di bilangan Tangerang pada awalnya akan dikirim ke luar negeri.
Gudang tersebut di ketahui adalah milik di PT MJP Cargo yang beralamat di Jalan Marsekal Surya Darma Nomor 88, Neglasari, Tangerang, Banten.
"Memang ada rencana dikirim ke luar negeri," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Gudang PT MJP Cargo, Tangerang, seperti dilansir Antara.
Â
2 Orang Diamankan
Yusri mengatakan, dalam penggerebekan, pihaknya turut mengamankan dua orang yang berinisial H dan W selaku pemilik timbunan masker tersebut.
Saat diperiksa, W dan H mengaku sudah tiga kali melakukan pengiriman masker ke luar negeri.
"Keterangan awal mungkin sudah sekitar tiga kali pengiriman, yang sudah dia lakukan ke luar negeri sejak adanya isu suspect corona," kata Yusri, dikutip dari Antara.
Penyidik Ditreskrimsus juga mendalami soal perizinan ekspor kedua pemilik barang, mengingat pasar dalam negeri juga masih sangat membutuhkan pasokan masker.
"Masih didalami tim penyidik tentang perizinannya, apakah memang boleh, karena di dalam negeri mengalami kelangkaan masker," jelas Yusri.
Advertisement