Formula E di Jakarta Ditunda Karena Corona, Ini Isi Suratnya

Penundaan Formula diketahui dari Surat Pemberitahuan dengan Nomor 117/-1.857.73 yang diterima dan ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix tertanggal 9 Maret 2020.

oleh Ika Defianti diperbarui 11 Mar 2020, 08:56 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 08:56 WIB
Konvoi Kendaraan Listrik Sambut Formula E 2020
Mobil BMW i8 Roadster, i8 Coupe dan BMW i3s mengawal konvoi mobil listrik jelang jadwal pelaksanaan balap mobil listrik atau Formula E 2020 di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaiki mobil listrik berjenis BMW i8 roadster. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta penundaan penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E di Jakarta. Formula E sedianya digelar pada 6 Juni 2020.

Penundaan itu diketahui dari Surat Pemberitahuan dengan Nomor 117/-1.857.73 yang diterima dan ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix tertanggal 9 Maret 2020.

"Mencermati perkembangan COVID-19 di berbagai belahan dunia khususnya di Jakarta, maka penyelenggaraan Formula E yang semula dijadwalkan pada bulan Juni 2020 agar ditunda pelaksanaannya. Demikian pemberitahuan ini disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih," demikian bunyi surat yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

 

Surat pemberitahuan penundaan Formula E 2020 di Jakarta. (istimewa)

 

Hingga saat ini pihak penyelenggara pihak Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) hingga Organizing Committee Formula E belum memberikan keterangan secara langsung.

Sebelum ada surat pemberitahuan penundaan, rencananya, balapan mobil listrik tersebut akan diselenggarakan selama lima ahun berturut-turut dari 2020 sampai 2024. Lintasannya pun akan di mulai dari depan gedung Balaikota DKI Jakarta.

Lalu para pembalap akan memasuki kawasan Monas melalui pintu masuk silang barat daya Monas dekat dengan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Kemudian akan berputar di pelataran Barat Monas dan berbelok ke arah selatan pelataran Monas. Berlanjut ke kawasan timur dan tenggara dan berakhir di titik awal atau depan gedung Balai Kota.

Lintasan Formula E itu juga dijelaskan memiliki panjang 2,58 kilometer dengan searah jarum jam dan lebar 9,5 -12 meter. Selain itu terdapat 12 tikungan dengan delapan delapan tikungan ke kanan dan empat ke kiri.

Selain itu, kecepatan maksimal mencapai 220 km/jam dengan lokasi sebelum tikungan ke tujuh.

"Kemudian durasinya yakni 45 menit + 1 lap jadi total 47 menit," kata Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 14 Februari 2020.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

DPRD Minta Corona Jadi Pertimbangan Penundaan Formula E

Penampakan Aspal Uji Coba Lintasan Formula E di Monas
Contoh aspal lintasan Formula E terlihat di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/2/2020). Aspal untuk sirkuit Formula E di uji coba di Monas, lokasi pengaspalan itu berada di Monas bagian timur. Pengaspalan dilakukan dengan dua metode, sandsheet dan geotextile. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menyatakan merebaknya Virus Corona (COVID-19) harus jadi pertimbangan untuk membatalkan ajang balap mobil listrik Formula E.

"Saya kira itu harus jadi bahan pertimbangan juga (untuk menggelar Formula E) bahwa saat ini tengah ada merebak Virus Corona," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin.

Taufik mengatakan seharusnya ada komunikasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan organisasi internasional, Formula E Operations Limited (FEO), dalam waktu dekat dengan tidak menunggu hingga Juni (jadwal pergelaran Formula E) sebagai antisipasi perkembangan yang terjadi menyusul meningkatnya jumlah pasien positif corona.

"Harus ada komunikasi antara Pemprov DKI dengan pihak internasional yang memiliki acara, kan enggak bisa tiba-tiba putusin, yang sana bisa marah. Ada komunikasi, kan event-event di dunia juga ada yang ditunda," ucap Taufik.

Taufik mengajak jangan dipandang untung dan ruginya jika Formula E dihentikan, pasalnya kondisi ini adalah situasional karena virus corona.

"Jangan lihat untung ruginya, ini kan situasional karena Corona. Jangan lihat udah bayar commitmen fee atau apa. Corona kan sudah merebak ke seluruh dunia, ini harus diantisipasi," ucapnya seperti dikutip dari Antara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya