Pemerintah Apresiasi Langkah Pro Aktif Masyarakat Putus Mata Rantai Covid19

Yuri juga terus mengingatkan kepada masyarakat untuk sebisa mungkin di rumah saja dan menjauhi tempat kerumunan massa agar tidak tertular virus corona.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Mar 2020, 18:04 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 18:04 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengapresiasi langkah pro-aktif masyarakat saat berjibaku memutus mata rantai virus corona covid-19. Yuri melihat, kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam menggalakkan arahan pemerintah 'di rumah aja'.

"Dari hari ke hari partisipasi pemerintah dan bersama-sama telah meningkat dengan pesat, tidak hanya kepatuhan dan disipilin dalam melaksanakan anjuran uang diberikan pemerintah," kata Yuri saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Senin (30/3/2020).

Selain itu, Yuri juga menyampaikan apresiasi pemerintah kepada mereka masyarakat dan relawan yang secara pro-aktif telah melakukan penggalangan dana untuk membantu dalam penanganan corono covid-19.

"Giat pro-aktif seperti menggalang donasi serta tenaga untuk saling melindungi, juga semakin meningkat, bahkan di beberapa daerah kepala daerah juga telah mengeluatkan surat edaran yang tujuannya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari," lanjut Yuri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jangan Sentuh Bagian Wajah

Tak pelak, Yuri juga terus mengingatkan kepada masyarakat untuk sebisa mungkin di rumah saja dan menjauhi tempat kerumunan massa agar tidak tertular virus corona. Artinya imbauan jaga jarak lebih dari satu meter di tempat umum adalah satu kewajiban yang harus ditaati.

"Kami juga minta cuci tangan pakai sabun, minimal 20 detik dan lakukan ini sesering mungkin. Jangan makan dan minum sebelum cuci tangan, jangan sentuh bagian wajah mata hidung mulut, karena menjadi salah satu cara penularan paling rawan," Yuri menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya