Liputan6.com, Jakarta Munir (30), seorang tamu undangan pernikahan Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana menceritakan bagaimana suasana pesta pernikahan yang akhirnya kontroversial itu pada Sabtu (21/3). Hampir di setiap satu meter di dalam ruangan pesta disediakan hand sanitizer, sebab pesta pernikahan tersebut berlangsung di tengah pandemi corona.
Menurutnya, pesta pernikahan tersebut sangatlah ketat dan tetap mengedepankan physical distancing sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk menghindari penyebaran wabah virus Covid-19 atau corona.
"Sebelum masuk hendak ke ruang pesta, saya dicek suhu dulu. Kemudian menyerahkan undangan yang terdapat barcode di dalam undangan tersebut," kata Munir saat dihubungi, Kamis (2/4).
Advertisement
Para tamu yang sudah diizinkan masuk ke tempat tersebut juga diminta untuk menggunkan hand sanitizer. Lalu, untuk pengecekan suhu tubuh tak hanya saat masuk ke ruangan saja.
Karena, setelah 10 meter kemudian dirinya kembali diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas Wedding Organizer (WO). Hanya tamu yang memiliki suhu di bawah 37 derajat celcius yang diizinkan masuk ke dalam ruangan pesta dan kembali diminta untuk memakai hand sanitizer.
Untuk Physical Distancing ini sendiri, juga diterapkan saat berada di dalam ruangan. Menurutnya, para tamu undangan telah menjaga jaraknya satu dengan yang lainnya.
"Tidak terlalu padat. Cukup berjauh-jauhan," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Disediakan Hand Sanitizer
Ia mengungkapkan, hand sanitizer juga telah disediakan setiap satu meter di sisi ruangan dan disetiap stand makanan. Petugas WO pun juga kerap menghimbau para tamu agar selalu memakai hand sanitizer ketika hendak mengambil makanan.
"Ketika mau salaman dengan pengantin juga disediakan hand sanitizer. Kami salaman juga tidak bersentuhan dengan pengantin," ungkapnya.
Pemakaian hand sanitizer juga dilakukan oleh para tamu undangan ketika mereka hendak meninggalkan ruangan pesta pernikahan. "Pokoknya ini pernikahan higienis yang pernah saya kunjungi," ucapnya.
Ia juga merasa cukup heran ketika pernikahan itu dipermasalahkan. Pasalnya, di acara itu ia bertemu dengan beberapa pejabat petinggi polri lainnya seperti Wakapolri Irjen Gatot Eddy Pramono.
"Itu pernikahan kan sudah seminggu lalu acaranya ketika belum ada pelarangan keramaian. Namun kenapa ramainya baru sekarang?" tandasnya.
Â
Advertisement
Dicopot dari Jabatan
Pernikahan perwira polisi tersebut mendadak viral dan menjadi buah bibir masyarakat. Bukan tanpa sebab, pemerintah bahkan Kapolri Idham Azis tegas mengeluarkan maklumat untuk intenal kepolisian agar melakukan hal-hal yang dapat mencegah penyebaran wabah corona.
Sikap Fahrul juga sangat kontras dengan beberapa langkah petugas polisi yang tegas membubarkan dan mengimbau masyarakat yang bersikukuh menggelar pernikahan di tengan pandemi Corono.Â
Kompol Fahrul Sudiana dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Kembangan. Hal ini buntut dari pesta pernikahan yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta Pusat pada 21 Maret 2020.
Kompol Fahrul Sudiana pun kemudian dimutasi ke Polda Metro Jaya sebagai analis kebijakan.
"Berdasarkan perintah Kapolda Metro Jaya sejak hari ini yang bersangkutan di mutasikan ke Polda Metro Jaya sebagai analis kebijakan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada Liputan6.com di Jakata, Kamis (2/4/2020).
Yusri mengatakan, berdasar hasil pemeriksaan Propam olda Metro Jaya, Kompol Fahrul Sudiana melanggar disiplin dan maklumat Kapolri dalam rangka menghadapi wabah Corona atau Covid-19.
"Dalam hal ini maklumat kapolri tidak hanya berlaku untuk masyarakat saja tapi berlaku juga untuk anggota polri dan keluarganya, jadi kalau ada yang tidak menaati maka siapapun itu harus siap dengan segala konsekuensinya," kata dia.
  Â
Tidak Melakukan Kegiatan Kemasyarakatan
Diketahui dalam maklumat Kapolri Jendral Idham Azis bernomor Mak/02/III/2020, meminta masyarakat tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya masyarakayt dalam jumlah banyak. Baik ditempat umum maupun di lingkungan sendiri seperti, seminar, lokakarya, konser musik, festival, bazzar, pasar malam, pameran, unjuk rasa, kegiatan olahraga, kesenian, jasa hiburan, pawai, karnaval hingga resepsi keluarga.
Advertisement
Terungkap Oleh Netizen
Adalah akun @ri******** mengunggah dua tangkapan layar di twitter pribadinya. Pertama mengenai pemberitaan di salah satu media online tentang resepsi pernikahan di Kampung Jengjing, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Resepsi itu dibubarkan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Tampak resepsi digelar di sebuah rumah.
Kedua, mengenai akun instagram @pauull_21 yang membagikan momen bahagia dengan sang kekasih. Dalam foto terlihat, mempelai pria menggenakan seragam kepolisian dan berjalan dalam prosesi Pedang Pora.
Menurut keterangan dari foto, resepsi digelar di sebuah hotel mewah di bilangan Senayan, Jakarta Pusat.
Dalam keterangan, akun @pauull_21 menuliskan kata-kata ucapan terimakasih.
"Alhamdulillah lancar terima kasih untuk Detasemen Akademi Kepolisian Angkatan 38 Setia 2006 @38setia yang telah mengantarkan prosesi pedang pora pernikahan saya. Kalian luar biasa 21.03.2020 #ricafahrullovestory," tulis @pauull_21 seperti dikutip Liputan6.com (1/4/2020).
Dalam unggahan tangkapan layar itu, @ri******** menyisipkan keterangan "Dua tipe polisi saat Covid-19".
Sementara itu, salah satu akun instagram yang merupakan wedding organizer kedua mempelai membagikan sebuah video behind the scene pernikahan @pauull_21 bersama @ricaandriani.
Dalam video berdurasi 0,45 detik itu memperlihatkan potongan-potongan gambar suasana pernikahan. Terlihat Pihak WO sangat memperhatikan kebersihan selama resepsi pernikahan berlangsung.
Tamu undangan memasuki area dalam gedung wajib membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Pihak WO yang dilibatkan juga melengkapi diri dengan masker.
Belakangan diketahui, sosok pengatin pria yang mengenakan seragam polisi itu adalah Kapolsek Kembangan, Jakarta Barat Kompol Fahul Hadiana.
Â
Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com