Masker Bedah Mulai Langka, Anies Ajak Masyarakat Gunakan Masker Kain

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan masker kain saat beraktivitas di luar rumah.

oleh Ika Defianti diperbarui 04 Apr 2020, 19:46 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2020, 19:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, masker bedah hanya digunakan untuk mereka yang sakit. Dia juga menyatakan saat ini telah terjadi kelangkaan masker bedah di masyarakat.

Karena itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan masker kain saat beraktivitas di luar rumah.

"Menggunakan masker kain minimal dua lapis yang dapat dicuci," kata Anies dikutip dari Seruan Gubernur Nomor 9 Tahun 2020 tentang Penggunaan Masker Untuk Mencegah Penularan Covid-19, Sabtu (4/4/2020).

Dia juga meminta agar masyarakat dapat mencuci masker kain yang digunakan secara rutin. Sehingga diharapkan masyarakat tidak membeli masker bedah yang diprioritaskan untuk tenaga medis.

"Dapat membeli atau membuat sendiri masker kain dua lapis sesuai kebutuhan," ucapnya.

Selain itu, dia juga meminta warga untuk berada di rumah, menjaga jarak aman, sering mencuci tangan dengan sabun. Lalu terus melaksanakan etika batuk dan bersin.

"Bagi yang ingin membantu sesama warga, maka bantulah dengan mengadakan, memproduksi dan membagikan masker kain," jelasnya.

Sementara itu, jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Jakarta terus mengalami kenaikan. Saat ini jumlah tersebut mencapai 1.071 kasus dan data tersebut berdasarkan website corona.jakarta.go.id yang diakses Liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

58 Orang Sembuh

Dalam website tersebut juga dituliskan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 58 orang, meninggal 98 orang, yang masih mendapatkan perawatan 696 orang dan isolasi mandiri ada 219 orang.

Selain itu, jumlah yang masih menunggu hasil sebanyak 726 kasus. Kemudian sebanyak 646 kasus yang telah diketahui titik penyebaran berdasarkan kelurahannya dan sisanya 425 belum diketahui.

726 kasus yang telah diketahui tersebut tersebar di lima kota administrasi di Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya