Wali Kota Semarang Minta Dewan Masjid Indonesia Lantunkan Doa Selama Pandemi

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama DMI Kota Semarang memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada seluruh Takmir Masjid dan Musholla di Kota Semarang.

oleh Reza pada 15 Apr 2020, 20:04 WIB
Diperbarui 15 Apr 2020, 20:14 WIB
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama DMI Kota Semarang memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada seluruh Takmir Masjid dan Musholla di Kota Semarang.

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada seluruh Takmir Masjid dan Musholla di Kota Semarang. Bertempat di Masjid Al-Ikhlas, Parangkusuma, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, bantuan sosial tersebut diberikan guna meringankan beban ekonomi di tengah wabah COVID-19 saat ini.

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun mengharapkan, apa yang dilakukan DMI Kota Semarang dapat membangkitkan semangat gotong royong masyarakat.

"Kita tahu ekonomi sedang sulit, pasti adanya bantuan ini manfaatnya besar, juga bisa membangkitkan semangat gotong royong," tuturnya.

Tak hanya menyalurkan bantuan sembako, Hendi juga mendorong DMI ikut berperan mengingatkan masyarakat untuk bisa menjaga aktivitasnya tetap aman.

"Ada hal yang bisa dilakukan DMI dengan kekuatan jaringannya, salah satunya adalah melakukan imbauan ke masyarakat dengan speaker di Masjid dan Musholla. Himbauan untuk tidak keluar rumah kalau tidak penting, kalau terpaksa jangan lupa pakai masker," tegas Hendi.

"Juga sara saya, agar ada doa - doa yang dilantunkan lewat TOA Masjid dan Musholla setelah sholat Maghrib dan Subuh. Harapanya dengan begitu kota ini bisa lebih adem, dan COVID-19 cepat berlalu dengan didorong lewat kekuatan doa," tambahnya.

Sementara itu menjelang tibanya bulan Ramadhan, Hendi menyatakan Dugderan tetap akan ada dengan konsep yang berbeda. "Dugderan itu ya harus ada, karena tanda datangnya bulan Ramadhan di Semarang. Tapi kalau konsep acaranya pasti berubah," ungkap Wali Kota Semarang tersebut.

"Kita tidak akan libatkan banyak orang, tidak akan ada arak - arakan. Pada intinya menyesuaikan protokoler kesehatan yang ideal," tekannya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya