DPR Desak Pemerintah Umumkan Lembaga Pelatihan Kartu Prakerja

Pemerintah juga diminta agar menjelaskan langkah yang akan dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mereka selesai mengikuti program Kartu Prakerja.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2020, 20:52 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2020, 20:52 WIB
Kartu Prakerja
Kartu Prakerja

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPRRI Saleh Partaonan Daulay mendorong pemerintah diminta untuk segera mengumumkan lembaga pelatihan yang akan menjadi mitra dalam melaksanakan program Kartu Prakerja. Mengingat saat ini para calon peserta telah melakukan proses pendaftaran.

Artinya dalam waktu dekat mereka akan memilih lembaga-lembaga pelatihan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

"Para peserta yang terpilih untuk mengikuti pelatihan ini tentu ingin mengetahui profil masing-masing lembaga pelatihan. Dari situ mereka akan menentukan pilihan. Jangan sampai, lembaga pelatihan yang mereka pilih ternyata tidak sesuai ada yang sesuai dengan minat dan bakatnya," kata dia kepada awak media, Sabtu (18/4/2020). 

Ketua DPP PAN inipun mendesak pemerintah untuk memaparkan secara lebih detail apa saja yang akan diajarkan oleh lembaga-lembaga pelatihan tersebut.

Sebab, diduga pelatihan yang diberikan tidak jauh berbeda dengan apa yang ada di media-media sosial. 

Menurut dia, bila pelatihan yang dimaksud sama seperti yang sudah bertebaran di media sosial, tentu tidak perlu lagi bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan.  

"Lihat saja di YouTube, di FB, di video, dan media-media sosial lain. Ada banyak pelatihan gratis. Misalnya, pelatihan beternak kambing, ayam, udang, ikan, dan lain-lain. Ada juga pelatihan bertanam palawija seperti cabe, bayam, jagung, wortel, mentimun, dan lain-lain. Bahkan banyak juga pelatihan dan panduan bisnis online yang dapat diikuti secara gratis," ujarnya.

  

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Usai Ikut Program Kartu Prakerja

Selain itu, pemerintah juga diminta agar menjelaskan langkah yang akan dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mereka selesai mengikuti program Kartu Prakerja tersebut.

Apakah sudah ada perusahaan yang siap menampung mereka bekerja, atau paling tidak magang? Apakah ada skema pemberian modal kepada mereka jika nanti ada rencana untuk membuka usaha sendiri? 

"Jangan sampai, sebelum ikut program Kartu Prakerja mereka menganggur, setelah ikut juga menganggur. Itu artinya mereka menganggur dua kali. Mereka hanya dapat insentif pelatihan saja. Kalau begitu modelnya, kartu prakerja ini persis sama dengan bantuan-bantuan sosial lainnya," katanya. 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya