Update Corona 20 April: Jumlah ODP dan PDP Terus Bertambah

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengungkap, masih ada peningkatan jumlah dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2020, 18:59 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 18:58 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengungkap, masih ada peningkatan jumlah dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Corona. Dia mengatakan, ODP dan PDP ini akan masuk prioritas pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

"Sementara kinerja terhadap layanan pasien, identifikasi ODP 181.770 orang, PDP 16.343 orang," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (20/4/2020).

"Jumlah ini segera dilakukan pemeriksaan real time PCR," sambung Yurianto. 

Menurut dia, masih saja ada orang yang terinfeksi virus Corona dari Wuhan itu. Berdasarkan data Minggu 19 April 2020 ada sebanyak 327 kasus Covid-19 baru. Pada Sabtu 18 April 2020, kasus baru pasien Covid-19 sebanyak 325 kasus. Kemudian, data Jumat 17 April menyatakan kasus baru pasien Corona sebanyak 407.

"Secara detail kami tambahkan bahwa kasus positif hari ini (Senin 20 April 2020) 185 orang," ujar Yurianto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Paling Banyak di Jakarta

DKI Jakarta masih menjadi provinsi terbanyak ditemukan kasus baru pasien Corona. Sebanyak 79 kasus baru tercatat ditemukan di Ibu Kota, pada Senin ini.

Selain Jakarta, kasus baru pasien Corona juga ditemukan di Bali 5 kasus, Banten 29 kasus, Yogyakarta 2 kasus, Jawa Barat 25 kasus, Jawa Tengah 3 kasus, Kalimantan Timur 4 kasus, dan Kalimantan Tengah 14 kasus.

Selanjutnya, kasus baru pasien corona juga ditemukan di Kalimantan Utara 5 kasus, Nusa Tenggara Barat 11 kasus, Sumatra Barat 2 kasus, Sumatra Utara 2 kasus, dan Riau 4 kasus.

"(Pasien sembuh) DKI Jakarta paling banyak 230 orang, Jawa Timur 98 orang, Sulawesi Selatan 63 orang, Jawa Barat 56 orang, Jawa Tengah 51 orang. Jika ditottal dengan provinsi lainnya 747 pasien," kata Yurianto. 

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya