Jokowi Beberkan 5 Skema Besar Selamatkan UMKM di Tengah Pandemi Corona

Bantuan sosial hingga insentif pajak bakal diberikan pemerintah kepada pelaku UMKM terdampak pandemi corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Apr 2020, 16:06 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 16:06 WIB
Jokowi Sosialisasikan Penurunan Pajak
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada sosialisasi PPh final UMKM di Sanur, Sabtu (23/6). Mengenakan pakaian adat Bali, Jokowi mensosialisasikan penurunan tarif pajak PPh kepada lebih dari seribu pelaku usaha. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membeberkan lima skema besar yang dimiliki pemerintah untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Termasuk, menyiapkan program khusus bagi usaha ultra mikro dan usaha mikro yang belum bersentuhan dan tidak terjangkau oleh lembaga keuangan maupun perbankan.

Jokowi mengatakan, skema pertama yakni menyiapkan bantuan sosial untuk pelaku UMKM yang berkategori miskin dan kelompok rentan yang terdampak virus corona. Jokowi ingin mereka diberikan bansos berupa sembako ataupun bansos tunai.

"Kita harus memastikan bahwa mereka ini masuk sebagai bagian dari penerima bansos baik itu PKH, paket sembako, bansos tunai, BLT desa maupun pembebasan pengurangan tarif listrik dan kartu prakerja," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Rabu (29/4/2020).

Skema kedua, pemerintah memberikan insentif perpajakan. Insentif ini diberikan kepada pelaku UMKM yang omzetnya masih di bawah Rp 4,8 miliar pertahun.

"Saya kira di sini pemerintah telah menurunkan tarif PPh final untuk UMKM dari 0,5 persen menjadi 0 persen selama periode 6 bulan dimulai dari April 2020 sampai September 2020," katanya.

Skema ketiga, program relaksasi dan restrukturisasi kredit UMKM dengan berbagai cara. Mulai dari, penundaan angsuran dan subsidi bunga penerima KUR, kredit ultra mikro (UMi), hingga penundaan angsuran dan subsidi bunga kepada usaha mikro.

"PNM Mekaar yang jumlahnya 6,4 juta dan di Pegadaian juga ada 10,6 juta debitur," ucap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bantuan Modal Kerja

Berburu Produk UMKM Unggulan di Pameran KKI 2019
Pengunjung melihat produk dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran ini menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Skema keempat, dengan memberikan perluasan pembiayaan bagi UMKM berupa stimulus bantuan modal kerja. Jokowi telah meminta menterinya merancang program tersebut.

"Rancang betul agar UMKM betul-betul merasakan dan mendapatkan skema bantuan modal darurat ini," jelasnya.

Menurut dia, saat ini ada 41 juta UMKM yang telah tersambung dengan lembaga pembiayaan dan perbankan. Jokowi ingin 23 juta UMKM yang belum pernah mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan dan sistem perbankan, mendapatkan bantuan lewat program pemerintah yang sudah berjalan.

Skema kelima, Jokowi meminta kementerian/lembaga, BUMN dan Pemda menjadi bantalan dalam ekosistem usaha UMKM terutama dalam tahap awal pemulihan. Dia mencotohkan BUMN dan BUMD menjadi pembeli hasil produksi para pelaku UMKM.

Dia juga meminta agar realokasi anggaran pemerintah daerah diarahkan kepada program-program stimulus ekonomi yang menyentuh sektor UMKM.

"Saya harapkan nanti Mendagri bisa menyampaikan kepada Kepala Daerah sehingga kita harapkan UMKM kita bisa bertahan di tengah pandemi Covid ini," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya