Hanafi dan Jalan Menuju Partai Baru

Politikus senior PAN Putra Jaya Husin menuturkan, mundurnya Hanafi Rais membuat dorongan pembentukan partai baru semakin kuat.

oleh RinaldoPutu Merta Surya Putra diperbarui 07 Mei 2020, 00:09 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 00:09 WIB
Jelang Deklarasi, Petinggi Gerindra dan PAN Berdatangan ke Rumah Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais memberi keterangan saat tiba di rumah Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (9/8). Sejumlah petinggi Gerindra dan PAN mulai berdatangan jelang deklarasi capres-cawapres. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Momentum Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais mengundurkan diri dari partai politik yang membesarkan karier politiknya itu sungguh tepat. Ketika PAN tengah menggelar Rakernas secara daring, dia malah melayangkan surat pengunduran diri. Surat itu beredar di media sosial sejak Selasa (5/5/2020) siang.

Tak tanggung-tanggung, dia memutuskan mundur dari tiga posisi sekaligus, yaitu sebagai Waketum PAN, sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR dan sebagai anggota DPR. Tentulah ada alasan yang sangat kuat bagi seorang politikus untuk mundur dari posisi-posisi tersebut.

Apa pun alasan Hanafi mengundurkan diri, sejatinya PAN memang sudah tak utuh lagi sejak usai digelarnya Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Februari lalu. Selain rusuh yang menyertai, dua kubu di tubuh PAN tak bisa menyatu usai digelarnya kongres.

Politikus senior PAN Putra Jaya Husin menuturkan, mundurnya Hanafi Rais membuat dorongan pembentukan partai baru semakin kuat. Para kader disebut merasakan kekecewaan yang juga dirasakan Hanafi.

"Keputusan Hanafi mundur ini mendorong pembentukan partai baru makin kuat. Dorongan untuk membentuk partai baru semakin kuat," ujar Putra saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).

Namun, Putra menegaskan keputusan Hanafi mundur tidak ada kaitan dengan pembentukan partai baru. Dia mengatakan, sejak awal Hanafi tidak terlibat dengan wacana yang diusung sejumlah kader pendukung Mulfachri Harahap di Kongres V.

Hanya saja, para kader PAN merasa terdorong untuk mempercepat pembentukan kader baru dengan mundurnya Hanafi. Putra menyebut, kader merasakan ada yang tidak beres di internal partai.

"Bayangin saja, Hanafi anaknya Amien Rais, waketum, ketua fraksi, anggota DPR mundur dari tiga-tiganya. Kalau masalah remeh temeh mana mungkin dia mundur segala macam. Pasti ada sesuatu yang cukup prinsip yang tidak bisa ditolerir oleh Hanafi," jelasnya.

Putra mengaku banyak kader maupun pengurus di daerah yang bersemangat dengan perkembangan ini dan agar segera dibentuk partai baru.

"Satu dua hari ini luar biasa hubungi saya minta bentuk partai baru, ini luar biasa," kata dia.

Namun begitu, para kader PAN harus menunggu petuah pendiri PAN Amien Rais mengenai pembentukan partai baru ini. Meski, Putra mengaku banyak kader di daerah yang mendesaknya segera membahas pembentukan partai baru.

"Saya bilang sabar kita tunggu pak Amien, menunggu arahan dan tausyiah Pak Amien," ujar Putra.

Dia mengatakan, sebelum pengunduran diri Hanafi, banyak kader partai yang merasa tidak nyaman dengan PAN. Disebabkan oleh pengurus DPP baru yang dianggap sebagai alat untuk mendekatkan ke kekuasaan saja.

"Partai dipakai untuk bargaining menjadi menteri, gubernur hanya untuk dipakai untuk mencapai sebuah posisi kekuasaan saja," tegasnya.

Namun, Putra salah satu orang yang melarang kader melakukan pengunduran diri dan menyarankan bersabar. Dia pun meminta bersabar dan menunggu keputusan Amien Rais. Dia bilang, Amien masih mengamati dan melakukan perhitungan politik.

"Banyak sebetulnya sebelum Hanafi yang mau mundur, cuma ya kita larang. Buat apa mundur partai baru aja belum ada. Kan belum 100 persen jadi bisa aja gak jadi bisa jadi," kata dia.

Di sisi lain, Ketua DPP PAN Saleh Daulay menyebut, hubungan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Hanafi Rais baik. Saleh bilang, Zulkifli menyayangi dan kerap memuji Hanafi Rais dalam berbagai kesempatan.

Zulkifli menilai Hanafi adalah sosok role model dalam melakukan pendekatan ke masyarakat. Hal itu membuktikan Hanafi dapat meraih suara tertinggi di PAN dalam dua Pileg terakhir.

"Bang Zulhas sering memuji Mas Hanafi. Katanya, Mas Hanafi itu kader yang sangat baik. Saya sendiri sering mendengar Bang Zulhas menyampaikan rasa sayangnya kepada Mas Hanafi. Terutama melihat kegigihan dan hasil kerja Mas Hanafi sebagai Ketua KPPN (komite pemenangan pemilu nasional) pada pileg yang lalu," kata Saleh, Rabu (6/5/2020).

Dia mengatakan, surat pengunduran diri Hanafi akan dibahas di internal partai. Surat telah diajukan ke partai. Kata dia ada mekanisme pembahasan di partai mengenai pengunduran diri putra senior PAN Amien Rais itu.

"Kalau mau masuk partai, kan ada prosesnya. Begitu juga sebaliknya, jika ada yang mengundurkan diri, tentu ada prosesnya. Semua akan dibicarakan dengan arif dan bijaksana," kata dia.

Saleh yakin dan percaya surat pengunduran diri tersebut akan ditolak partai. Karena, tidak ada masalah dan kesalahan yang dilakukan oleh Hanafi. Sebaliknya, PAN masih membutuhkan Hanafi dengan capaian dan kontribusinya.

"Insya Allah, Mas Hanafi akan tetap ada di PAN. Kalaupun ada hal-hal yang dinilai perlu diperbaiki, akan didiskusikan dan dibicarakan secara baik-baik," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Peluang Munculnya Partai Baru

PAN Mendaftar ke KPU
Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais didampingi Sekjen Eddy Soeparno menyerahkan berkas pendaftaran partai kepada Ketua KPU Arief Budiman di KPU Pusat, Jakarta, Jumat (13/10). PAN secara resmi mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Putra pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Hanafi Rais mengundurkan diri dari pengurus DPP PAN dan sebagai anggota DPR. Hanafi mengaku kecewa dengan kondisi PAN saat ini. Isu kubu Amien Rais akan mendirikan partai sempalan pun makin menguat.

Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiatri menilai, sangat mungkin muncul partai sempalan dari PAN. Setidaknya ada dua faktor besar mengapa partai ini bisa pecah.

Pertama, keluarnya Hanafi memperlihatkan kegagalan PAN melakukan konsolidasi pasca Kongres V yang memecah dua kubu. Friksi antara kelompok pemenang yaitu Zulkifli Hasan dan kelompok yang kalah, Mulfachri Harahap yang dibekingi Amien Rais, terus berlanjut.

"Perpecahan ini meninggalkan kubu Zulhas di dalam PAN, dan kubu Rais keluar partai," ujar Aisah kepada wartawan, Rabu (6/5/2020).

Kemudian, dengan keluarnya Hanafi dari pengurus PAN, maka menguatkan posisi Zulkifli Hasan di PAN. Makin terlihat kekuatan Amien Rais sebagai tokoh sentral melemah.

"Keluarnya Hanafi Rais, menguatkan posisi Zulhas sebagai penguasa terkuat di PAN dan sesungguhnya menunjukan bahwa kekuatan Amien Rais semakin lemah di dalam PAN," kata Aisah.

Dia melihat melemahnya kekuatan Amien Rais sejak tak masuk struktur pengurus partai. Posisi Hanafi sebagai Waketum juga tak begitu strategis. Dengan lemahnya kekuatan mantan ketua MPR itu di PAN, makin sulit untuk mempengaruhi keputusan penting partai.

Maka itu, sangat mungkin Amien Rais menyusun strategi ke depan. Kelompok loyalis Amien masih kuat di internal partai. Serta, masih ada peluang bagi partai yang berada di posisi oposisi murni yang dapat merebut suara dalam Pemilu 2024.

"Maka sangat mungkin, kubu Rais berstrategi membentuk partai baru," kata Aisah.

Dia menduga, Hanafi Rais akan memegang posisi sentral dalam proses ini jika memang pembentukan partai atau kekuatan poros baru Amien Rais terjadi. Tentu, wacana partai baru ini akan membuat suara umat di PAN bisa tergerus.

"Hal ini umum terjadi ketika konflik partai memicu lahirnya partai baru, maka partai baru sedikit banyak akan menggerus kader dan konstituen partai induk. Amien Rais, sebagai pendiri PAN, bila membentuk partai baru maka akan punya potensi melakukan itu, seberapa pun besarnya," pungkas Aisah.

Sementara itu, salah satu loyalis Amien Rais, Muhammad Asri Anas mengatakan wacana PAN reformasi masih jalan terus. Pihaknya masih banyak berdiskusi sebelum mendeklarasikan diri. Salah satunya soal nama.

Anas yang juga mundur sebagai Ketua DPW PAN Sulbar ini mengatakan, banyak kader kecewa dengan arah politik partai yang mendekati kekuasaan.

Anas juga mengaku sudah mengajak Hanafi bergabung dengan PAN versi baru ini. Dia mengatakan, deklarasi paling mungkin digelar setelah Lebaran.

"Kalau rencana kita untuk partai itu jalan terus, kita berharap sesudah Lebaran bisa deklarasi," kata Asri Anas saat dihubungi, Selasa (5/5/2020).

Kecewa Kubu Oposisi

Politikus senior PAN Putra Jaya Husin sejalan dengan pendapat Hanafi Rais yang menyatakan bahwa PAN cenderung konformitas terhadap kekuasaan. Padahal, Putra Jaya menyebut para kader PAN lebih menginginkan menjadi pihak oposisi.

"Kita tahu di bawah ini maunya apa, mereka mayoritas ingin oposisi," kata Putra saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).

Putra bilang, PAN bisa menjadi tempat tidak baik bagi para kadernya karena miliki sikap yang berbeda. Dia juga mengkritik Rakernas I 2020 PAN yang seolah para elite memaksakan kehendak kepada para kader. Seharusnya, dia bilang, Rakernas itu untuk mendengar aspirasi pengurus dan para kader di seluruh Indonesia.

"Kalau partai mengambil sikap berbeda dengan kehendak banyak anggota kan partai bukan tempat baik untuk menyampaikan aspirasi," kata dia.

Sikap berbeda itu dirasakan oleh Hanafi hingga menyatakan mundur dari pengurus PAN dan anggota DPR.

Salah satu loyalis Amien Rais, Muhammad Asri Anas juga menyatakan akan banyak kader keluar. Bahkan partai baru siap dideklarasikan dalam waktu dekat.

Namun, Putra memiliki sikap yang beda soal partai baru ini. Dia meminta pembahasan politik ditunda dulu dan penting memikirkan bagaimana menghadapi pandemi.

"Urusan politik kita tunda dulu, kita berempati juga sama rakyat. Makanya kita menghentikan diskusi partai baru karena kita sedang prihatin bangsa ini terkena pandemi," pungkasnya.

Berikut isi surat pengunduran diri Hanafi Rais:

Pasca Kongres Februari lalu, saya punya harapan dan berikhtiar agar PAN bisa menegakkan prinsip keadilan untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan sesama kader. Kita semua tahu bahwa PAN telah melewati proses Kongres yang sarat dengan kekerasan dan mencoreng wajah partai sendiri. Kita hendaknya sudah dan terus mentaubati apa yang telah terjadi jika ingin Allah ridha dengan partai ini.

Saya menilal PAN melewatkan momentum di atas untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap. Kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului dengan kritik-kritik, bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan.

Allaahu 'aliimun bidzaatish shuduur. Al|ah Maha Tahu segala isi hati.

Oleh karenanya, bersama surat ini, saya menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan DPP PAN 2020-2025, dari Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan dari anggota DPR RI Fraksi PAN 2019-2024.

Hanya ridha Allah yang saya tuju. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kekurangan saya. Semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan saya dan kita semua.

Terima kasih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya