5 Pernyataan Jokowi soal Bansos untuk Masyarakat di Tengah Pandemi Corona

Presiden Jokowi berharap, beragam bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat bisa menjangkau hingga 55 persen penduduk Indonesia.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Mei 2020, 16:41 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 16:41 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini meninjau langsung penyerahan bantuan tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (PKM) di Kantor Pos Juanda, Bogor, Jawa Barat.

Jokowi yang tiba pada pukul 08.30 WIB itu pun tetap mematuhi protokol kesehatan. Sesekali ia menyapa warga yang mengantre untuk mendapatkan bantuan.

Usai meninjau, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap, beragam bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat bisa menjangkau hingga 55 persen penduduk Indonesia.

"Jadi kita harap bisa menjangkau 55 persen dari total penduduk kita. Baik itu yang kurang mampu maupun yang terkena dampak Covid," ungkap Jokowi usai meninjau pembagian bantuan tunai di Kantor Pos Juanda Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020).

Selain itu, Jokowi juga meminta agar masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sosial atau bansos bisa melapor ke aparat desa setempat.

Berikut 5 pernyataan Jokowi terkait bantuan sosial yang diberikan dari pemerintah untuk masyarakat dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pastikan Bansos Tepat Sasaran

FOTO: Melihat Proses Pengemasan Bantuan Sosial Pemerintah Pusat
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah pusat menyalurkan paket bansos selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini meninjau langsung penyerahan bantuan tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (PKM) di Kantor Pos Juanda, Bogor, Jawa Barat. Dia ingin memastikan penyaluran bansos tunai berjalan dengan baik.

Jokowi yang mengenakan masker tampak tiba di Kantor Pos Bogor sekitar pukul 08.30 WIB, Rabu (13/5/2020) dengan didampingi Menteri Sosial Juliari Batubara.

Setibanya di lokasi, Jokowi sempat berbincang-bincang dengan beberapa keluarga penerima manfaat.

"Saya ingin memastikan mengecek pembagian bansos tunai BST pada masyarakat dan hari ini yang saya cek di Kantor Pos Kota Bogor. Saya lihat tadi semuanya jalan dengan baik, antrean bagus, dengan jaga jarak yang baik, semua pakai masker," ujar Jokowi.

"Sebelum uangnya diberi pun juga tangan dibersihkan dengan handsanitizer. Protokol-protokol seperti itu yang harus kita jalankan," sambung dia.

 

Bisa Capai 55 Persen Masyarakat Tak Mampu

Banner Infografis Penyaluran Bansos Corona di Daerah Terkendala Birokrasi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Penyaluran Bansos Corona di Daerah Terkendala Birokrasi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Menurut Jokowi, ada sejumlah bansos yang diberikan pemerintah untuk warga terdampak wabah Corona.

Jokowi berharap bantuan-bantuan tersebut dapat tersalurkan setidaknya ke 55 persen penduduk Indonesia.

"Ada PKH, kemudian Kartu sembako, kemudiam ada bantuan sosial tunai, kemudian ada BPNT, ada BLT desa. Banyak sekali sehingga kita harap bs jangkau kurang lebih 55 persen dari penduduk kita baik itu yang kurang mampu maupun terkena dampak pandemi covid," jelas Jokowi.

 

Baru 10 Persen BLT Diterima Masyarakat

FOTO: Melihat Proses Pengemasan Bantuan Sosial Pemerintah Pusat
Pekerja berjalan melewati paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah pusat menyalurkan paket bansos selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jokowi mengakui penyaluran bantuan sosial (bansos) di tengah pandemi virus corona belum rampung 100 persen.

Dia mengungkapkan, penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) baru terealisasi ke 10 persen keluarga penerima manfaat.

"BLT desa baru yang diterima masyarakat kurang lebih 10 persen. Masyarakat masih menunggu dan menanyakan kepada aparat desa, baik RT/RW maupun aprat desa," kata Jokowi.

Dia menjelaskan, ada sejumlah bantuan yang disiapkan pemerintah untuk masyarakat tidak mampu ataupun yang terdampak pandemi virus Corona.

Mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan langsung tunai (BLT), hingga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

 

Minta Warga Lapor Bila Belum Dapat Bansos

FOTO: Melihat Proses Pengemasan Bantuan Sosial Pemerintah Pusat
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah pusat menyalurkan paket bansos selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jokowi meminta masyarakat yang belum terima bansos agar melaporkan ke aparat desa setempat. Ini dimaksudkan agar bansos untuk mereka bisa disusulkan.

"Melapor kembali pada RT pada RW sehingga bisa disusulkan. Karena masih ada cadangan yang masih belum yang belum mendapatkan," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta kepada masyarakat agar bersabar untuk bisa mendapatkan bantuan. Sebab, pemerintah pusat dan daerah sedang memperbaiki data pada tahap pertama.

"Memang ada 1 2 3 yang berkaitan dengan data itu masih belum bisa diperbaiki. Tapi nanti pada tahapan kedua bulan depan bisa diperbaiki lagi. Insyaallah lebih baik lagi," ucap Jokowi.

Jokowi menjelaskan ada sejumlah bansos yang diberikan kepada masyarakat. Mulai dari PKH hingga Kartu Sembako.

 

Akui Masih Ada Kekeliruan Data

FOTO: Melihat Proses Pengemasan Bantuan Sosial Pemerintah Pusat
Paket bantuan sosial (bansos) terlihat di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah pusat menyalurkan paket bansos selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jokowi mengakui masih ada permasalahan terkait data dalam pembagian bansos tahap I di tengah pandemi virus Corona Covid-19. Permasalahan data ini pun membuat sebagian masyarakat tidak mendapatkan bansos.

"Memang ada satu, dua, tiga (masalah) yang berkaitan dengan data. Itu masih belum bisa diperbaiki," ujar Jokowi.

Dia pun memastikan permasalahan data bansos tersebut segera diperbaiki. Sehingga, penyaluran bansos tahap II akan lebih tepat sasaran ke warga yang memang membutuhkan.

"Tapi nanti pada tahapan kedua bulan depan bisa diperbaiki lagi," ucap dia.

Untuk itu, Jokowi mengimbau warga tak mampu yang belum mendapatkan bansos dari pemerintah untuk bisa melapor kepada pengurus RT/RW setempat. Nantinya, data tersebut akan dikirim ke pemerintah pusat.

"Bisa disusulkan karena masih ada cadangan bagi yang belum mendapatkan," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya